Nihh, bagi temen-temen yang lagi cari materi Konsep dasar B. Indonesia....
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT BAHASA
Hakikat bahasa yang pertama berhubungan
dengan wujud bahasa dan kedua yang berkaitan dengan fungsi bahasa. Dilihatdari
wujudnya, bahasa adalah sistem lambang bunyi atau sistem simbol lisan yang
bersifat arbriter. Dilihat dari fungsinya, bahasa adalah sebagai identitas
bangsa, sebagai bahasa persatuan Republik Indonesia, sebagai kebanggaan
nasional, sebagai alat untuk menjalankan administrasi negara Republik Indonesia,
sebagai alat komunikasi bangsa Indonesia, dan sebagai alat pengembangan
kebudayaan bangsa.
Hakikat bahasa adalah suatu konsep yang mendasar tentang
bahasa, ada banyak makna dari hakikat bahasa seperti:
1. Bahasa adalah bunyi
Menurut Kridaklaksana (1983:27) bunyi adalah pesan dari pusat saraf sebagai akibat dari gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Oleh karena itu, banyak ahli menyatakan bahwa yang disebut bahasa itu adalah yang sifatnya primer.
1. Bahasa adalah bunyi
Menurut Kridaklaksana (1983:27) bunyi adalah pesan dari pusat saraf sebagai akibat dari gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Oleh karena itu, banyak ahli menyatakan bahwa yang disebut bahasa itu adalah yang sifatnya primer.
Contohnya: bunyi teriakan, bersin, batuk, dan lain-lain.
2. Bahasa itu bermakna
Bahasa sebagai suatu hal yang bermakna dan berkaitan erat dengan sistem lambang bunyi.
2. Bahasa itu bermakna
Bahasa sebagai suatu hal yang bermakna dan berkaitan erat dengan sistem lambang bunyi.
Contohnya: kuda = berkaki empat binatang peliharaan
sebagai alat transportasi.
3. Bahasa
adalah lambang
Bahasa sebagai lambang artinya memiliki simbol untuk menyampaikan pesan kepada lawan tutur. Ia berfungsi untuk menegaskan bahasa yang hendak disampaikan.
Bahasa sebagai lambang artinya memiliki simbol untuk menyampaikan pesan kepada lawan tutur. Ia berfungsi untuk menegaskan bahasa yang hendak disampaikan.
Contohnya: bendera merah putih,
merah = berani
putih = suci
4. Bahasa itu bersistem
Sebagai sebuah sistem, bahasa memiliki konsep sistematis dan sistemik. Sistematis dapat diartikan bahwa bahasa itu tersusun menurut suatu pola yang selalu berkaitan, tidak tersusun acak. Sistemik maksudnya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi juga terdiri atas sub-sub sistem atau sistem bawahan. Dengan demikian, sebagai sebuah sistem, bahasa berfungsi untuk memilah kajian morfologi, fonologi, sintaksi, dan semantik.
5. Bahasa itu arbitrer
Arbitrer dapat diartikan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka. Arbitrer diartikan pula dengan tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Hal ini berfungsi untuk memudahkan orang dalam melakukan tindakan kebahasaan.
4. Bahasa itu bersistem
Sebagai sebuah sistem, bahasa memiliki konsep sistematis dan sistemik. Sistematis dapat diartikan bahwa bahasa itu tersusun menurut suatu pola yang selalu berkaitan, tidak tersusun acak. Sistemik maksudnya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi juga terdiri atas sub-sub sistem atau sistem bawahan. Dengan demikian, sebagai sebuah sistem, bahasa berfungsi untuk memilah kajian morfologi, fonologi, sintaksi, dan semantik.
5. Bahasa itu arbitrer
Arbitrer dapat diartikan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka. Arbitrer diartikan pula dengan tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Hal ini berfungsi untuk memudahkan orang dalam melakukan tindakan kebahasaan.
Contohnya: kuda yang disebut oleh orang
6. Bahasa itu konvensional
Bahasa merupakan hasil kesepakatan bersama. Hal inilah yang kemudian memunculkan aturan-aturan dalam ketatabahasaan.
6. Bahasa itu konvensional
Bahasa merupakan hasil kesepakatan bersama. Hal inilah yang kemudian memunculkan aturan-aturan dalam ketatabahasaan.
Contohnya: semua masyarakat Jawa menyebut pesawat dengan
sebutan kapal terbang
7. Bahasa itu unik
Bahasa dikatakan memiliki sifat yang unik karena setiap bahasa memiliki ciri khas sendiri yang dimungkinkan tidak dimiliki oleh bahasa yang lain.
7. Bahasa itu unik
Bahasa dikatakan memiliki sifat yang unik karena setiap bahasa memiliki ciri khas sendiri yang dimungkinkan tidak dimiliki oleh bahasa yang lain.
Contohnya: bahasa sunda berbeda dengan bahsa Jawa
8. Bahasa
itu bersifat universal
Keuniversalan bahasa dapat dibuktikan dengan adanya sifat dan ciri-ciri sama yang dimiliki oleh bahasa-bahasa di dunia. Persamaan itu berupa kepemilikan bunyi vokal dan konsonan, kegramatikalan bahasa, dan kepemilikan fungsi pada kalimat.
Keuniversalan bahasa dapat dibuktikan dengan adanya sifat dan ciri-ciri sama yang dimiliki oleh bahasa-bahasa di dunia. Persamaan itu berupa kepemilikan bunyi vokal dan konsonan, kegramatikalan bahasa, dan kepemilikan fungsi pada kalimat.
Contohnya: I love you dengan aishiteru
9. Bahasa itu bervariasi
Variasi bahasa dapat terjadi secara idiolek, dialek, kronolek, sosiolek, dan fungsional.
9. Bahasa itu bervariasi
Variasi bahasa dapat terjadi secara idiolek, dialek, kronolek, sosiolek, dan fungsional.
Contohnya: pedagang sate Madura dengan pedagang sate
Banjar menyebutkan kata satenya berbeda. Pedagang Madura (te-satte) sedangkan
pedagang Banjar (sate)
10. Bahasa itu dinamis
Bahasa itu tidak statis, tetapi akan terus berubah mengikuti kebutuhan dan tuntutan pemakai bahasa.
10. Bahasa itu dinamis
Bahasa itu tidak statis, tetapi akan terus berubah mengikuti kebutuhan dan tuntutan pemakai bahasa.
Contohnya: download dan upload berubah menjadi unduh dan
unggah
11. Bahasa itu produktif
Bahasa selalu menghasilkan sesuatu. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara unsur dan daya pemakaiannya.
11. Bahasa itu produktif
Bahasa selalu menghasilkan sesuatu. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara unsur dan daya pemakaiannya.
Contohnya: galau, alay, lebay
12. Bahasa itu manusiawi
Bahasa yang manusiawi adalah bahasa yang lahir alami oleh manusia sebagai penutur bahasa dimaksud. Hal inidikarenakan pada binatang belum tentu ada bahasa meskipun binatang dapat berkomunikasi.
12. Bahasa itu manusiawi
Bahasa yang manusiawi adalah bahasa yang lahir alami oleh manusia sebagai penutur bahasa dimaksud. Hal inidikarenakan pada binatang belum tentu ada bahasa meskipun binatang dapat berkomunikasi.
B. KEDUDUKAN
BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia meruapkan bahasa yang
terpenting di negara kita. Pentingnya peranan bahasa Indonesia antara lain
bersumber pada ikrar ke-3 Sumpah Pemuda 1928 dan pasal 36 UUD 1945. Disamping
itu ada beberapa alasan yang ikut mengangkat derajatnya. Hal ini akan dilihat
dari jumlah penutur, luas penyebaran,dan peranannya sebagai sarana ilmu,
susastra, dan ungkapan budaya lain yang dianggap bernilai.
Bila dihitung, jumlah penutur bahasa
Indonesia, baik sebagai bahasa pertama maupun bahasa kedua, menduduki peringkat
teratas. Pertambahan jumlah penutur ini akan terus membesar yang disebabkan
oleh arus urbanisasi, perkawinan antar suku semakin besarnya warga negara asing
yang tidak lagi merasa perlu menguasai bahasa leluhurnya, dan “keputusan” orang
tua masa kini, dari berbagai latar budaya yang ingin menjadikan anaknya penutur
asli bahasa Indonesia.
Luas penyebaran bahasa Indonesia, dibanding
dengan bahasa-bahasa Nusantara, juga menduduki kelas teratas. Ia dipakai
sebagai bahasa setempat di pantai timur Sumatra, Riau, Bangka, daerah pantai
Kalimantan. Sebagai jenis kreol, bahasa
ini dipakai di Manado, Ternate, Ambon, Banda, Larantuka, dan Kupang. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa kedua dipakai dari Sabang sampai Merauke. Malahan,
meskipun di kalangan terbatas, ia dipakai dan dipelajari di Australia,
Filipina, Jepang, Korea, Rusia, India, Ceko, Jerman, Prancis, Nerlandia,
Inggris, Amerika, sebagai bahasa asing. Ini masih ditambah lagi oleh bahasa
Malaysia, bahasa Melayu di Singapura dan Brunei, yang bila ditinjau dari sudut linguistik
merupakan bahasa yang sama.
Ditinjau dari segi peranannya, bahasa
Indonesia bukan saja sebagai bahasa susastra-seperti halnya bahasa Jawa, Sunda,
Bali, dan Minangkabau-tetapi lebih dari itu ia berperan sebagai sarana utama,
disamping bahasa asing di bidang ilmu, teknologi, dan peradaban modern manusia Indonesia.
Ini bisa kita saksikan dengan mudah dewasa ini.
C.FUNGSI BAHASA
Fungsi umum :
1. tujuan linguistik :
dimana manusia mempelajari tentang teori kebahasaan dengan tujuan praktis
2. tujuan praktis : untuk mengadakan komunikasi antar masyarakat dan menjaga keharmonisan dalam pergaulan sehari-hari
1. tujuan linguistik :
dimana manusia mempelajari tentang teori kebahasaan dengan tujuan praktis
2. tujuan praktis : untuk mengadakan komunikasi antar masyarakat dan menjaga keharmonisan dalam pergaulan sehari-hari
3. Sebagai kunci
mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
4. tujuan artistik : dimana manusia mengolah dan
menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaannya
5. tujuan filologi : untuk mempelajari naskah-naskah kuno, misal sejarah manusia
6. bahasa merupakan penjelmaan yang nyata dari suatu kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa
5. tujuan filologi : untuk mempelajari naskah-naskah kuno, misal sejarah manusia
6. bahasa merupakan penjelmaan yang nyata dari suatu kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa
7. untuk mempelajari naskah-naskah tua guna
menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan
adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).
Fungsi khusus :
1. sebagai identitas bangsa
2. sebagai bahasa persatuan Republik Indonesia
3. sebagai kebanggaan nasional
4. sebagai alat untuk menjalankan administrasi negara Republik Indonesia
5. sebagai alat komunikasi bangsa indonesia
6. sebagai alat pengembangan kebudayaan bangsa
1. sebagai identitas bangsa
2. sebagai bahasa persatuan Republik Indonesia
3. sebagai kebanggaan nasional
4. sebagai alat untuk menjalankan administrasi negara Republik Indonesia
5. sebagai alat komunikasi bangsa indonesia
6. sebagai alat pengembangan kebudayaan bangsa
A.
SIFAT-SIFAT BAHASA
- Sistematik
Bahasa memiliki tiga sistem besar yang juga merupakan
bagian inti dari sebuah bahasa, yaitu:
•
Sistem bunyi
•
Sistem makna
•
Sistem bentuk
- Arbiter
Yang dimaksud dengan arbiter adalah tidak adanya aturan
secara khusus, hanya kesepakatan sebuah konvensi.
- Vokal
Hakikat bahasa yang sebenarnya adalah bunyi yang
dihasilkan dari artikulator (alat ucap), sehingga bahasayang sebenarnya adalah
bahasa lisan.
- Simbol
Bahasa
sebagai simbol dapat di gunakan secara singkat dan efisien, Simbol atau lambang
tersebut pada umumnya memiliki arti tersendiri, menggambarkan apa yang
dilambangkan.
- Mengacu
Pada Dirinya Sendiri
Bahasa
manusia dapat digunakan untuk menyebutkan,menjelaskan atau mendeskripsikan
bahasa itu sendiri.Hal ini tidak berlaku pada bahasa binatang,bahasa binatang
tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa mereka sendiri.
6.Komunikasi
Fungsi
utama bahasa adalah sebagai sarana komunikasi yang memungkinkan manusia dapat
saling berinteraksi.
7.Dinamis
Bahasa
bersifat dinamis,terus-menerus mengalami perubahan dan perkembangan.Sifat
dinamis bahasa perlu dilakukan oleh bahasa itu sendiri agar dapat menyesuaikan
pada zaman,sehingga tidak ditinggalkan zaman atau mati.
8.Produktif
Dengan
unsur –unsur yang jumlahnya terbatas mampu dibuat bahasa yang jumlahnya tak
terbatas
9.Bermakna
Bahasa
memiliki makna,sesuai dengan fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi.
10.Universal
Dapat
diterima atau digunakan secara umum atau orang banyak.
B.
FUNGSI BAHASA NASIONAL
1. bahasa Indonesia sebagai identitas Nasional, dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam bulir-bulir Sumpah Pemuda yang bunyinya sebagai berikut:
1. bahasa Indonesia sebagai identitas Nasional, dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam bulir-bulir Sumpah Pemuda yang bunyinya sebagai berikut:
“Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertumpah darah
satu, tanah air Indonesia. Kami potra dan
poetri Indonesia mengaku berbangsa satoe, bangsa Indonesia. Kami potra
dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.”
2. bahasa Indonesia sebagai kebanggaan bangsa, dibuktikan dengan masih digunakannya bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa persemakmuran. Contohnya India, Malaysia dll yang harus menggunakan bahasa Inggris
3. bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya: buku, koran, acara pertelevisian, siaran radio, website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan kedudukan keempat dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sebagai alat pemersatu bangsa yang berbeda suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya
4. bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang berbeda suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya.
2. bahasa Indonesia sebagai kebanggaan bangsa, dibuktikan dengan masih digunakannya bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa persemakmuran. Contohnya India, Malaysia dll yang harus menggunakan bahasa Inggris
3. bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya: buku, koran, acara pertelevisian, siaran radio, website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan kedudukan keempat dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sebagai alat pemersatu bangsa yang berbeda suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya
4. bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang berbeda suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya.
C.
PEMEROLEHAN BAHASA
Pegertian perkembangan bahasa dan pemerolehan
bahasa tidak mudah dibedakan secara tegas hal ini mengingat bahwa dalam proses
perkembangan bahasa yang sifatnya alami itu sebenarnya anak memperoleh
bimbingan dari lingkungan sosialnya. Biasanya tekanan pemerolehan bahasa adalah
pada sifat normal bimbingan yang diterima oleh anak. Bimbingan formal ini
biasanya diartikan pembelajaran di sekolah.
Pada bagian ini yang dimaksudkan dengan
pemerolehan bahasa adalah bahasa Indonesia yang bagi kebanyakan anak Indonesia
merupakan bahasa kedua. Dengan demikian pembicaraan difokuskan pada pemerolehan
bahasa kedua yang diajarkan di sekolah.
Beberapa pakar menyatakan bahwa perkembangan
bahasa kedua anak yang diperoleh dari pembelajaran tidak berbeda secara
signifikan (berarti) dengan yang diperoleh secara alami. Baik pemerolehan
bahasa lewat pembelajaran maupun yang secara alami memiliki proses dan urutan
yang sama. Selanjutnya beberapa penulis tentang pengajaran bahasa telah
menganjurkan agar diupayakan pengalaman belajar bahasa yang alami disekolah,
dan menghilangkan penilaian structural, yang difokuskan dalam pembetulan
kesalahan bentuk bahasa (Freeman dan Long, 1991:299).
1.
Pengaruh Pembelajaran pada Urutan Pemerolehan Bahasa
Hasil penelitian
terhadap murid-murid Italia berumur antara 7-9 tahun yang belajar bahasa Jerman
menunjukkan bahwa para murid hanya dapat belajar dari pembelajaran bahas kedua
jika mereka “siap” secara psikolinguistik. Demekian juga hasil
penelitian-penelitian terhadap pembelajar bahasa Inggris sebagai bahas kedua
(Prinemann, 1984;Lightborn, 1983;lewat Freeman dan Long, 1991).
Apabila kita
menganalogikan hasil penelitian tersebut dengan pembelajaran bahas Indonesia
sebagai bahasa kedua, maka untuk belajar bahasa Indonesia dengan baik,
anak-anak hedaknya juga memiliki kesiapan psikolinguistik. Untuk dapat memeliki
kesiapan psikolinguistik, anak-anak hendaknya memperoleh kesempatan untuk
paling tidak mendengar penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan keluarganya.
Lebih baik lagi kalau di lingkungan keluarganya tersedia koran, majalah, dan buku-buku
dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan anak.
2.
Pengaruh Pembelajaran pada Proses Pemerolehan Bahasa
Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Wode (1981), Felix (1981), dan Felix dan Simmet (1981)
menunjukkan bahwa ada kesamaan yang terjadi secara alami. Penelitian lain yang
hasilnya memberikan sugesti dengan dorongan guru-guru ialah yang dilaksanakan
oleh Pica (1982).
Pica membedakan 3
konteks pemerolehan bahasa yaitu: alami, konteks pembelajaran, dan campuran.
Yang terakhir ini ialah kelompok yang memperoleh pembelajaran bahasa kedua di
kelas yang juga secara alami berhadapan dengan lingkungan yang menggunakan
bahasa kedua yang dipelajari. Hasilnya mendukung hasil penelitian sebelumnya,
yakni menunjukkan adanya korelasi ynag tinggi antar nilai membuat urutan morfem
oleh pembelajar bahasa kedua dalam ketiga konteks tersebut. Disamping persamaan
tersebut juga pada perbedaan presentase skor ynag diperoleh oleh setiap
kelompok, misalnya dalam membuat bentuk jamak dengan penambahan s (dalam bahasa
Inggris), kelompok pembelajar yang hanya belajar bahasa kedua disekolah
memperoleh skor 19%, satu peringkat lebih tinggi dari kelompok campuran, dan
dua peringakat lebih tinggi dari kelompok yang memperoleh bahasa kedua secara
alami. Pica menyimpulkan bahwa pembelajaran bahasa kedua disekolah mempunyai
pengaruh yang terbesar dalam pemerolehan bahasa (Freeman dan Long,1991:309).
Manfaat yang dapat
ditarik dari hasil penelitian tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah, khususnya anak-anak di kelas rendah sekolah dasar ialah bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah tentu juga mempunyai pengaruh yang
paling besar dalam pemerolehan bahas Indonesia. Oleh karena itu, kondisi yang
sebaik-baiknya perlu diupayakan agar anak-anak memperoleh pengalaman berbahsa
sebanyak-banyaknya dengan memperhatikan kaidah bahasa yang berlaku.
3.
Pengaruh Pembelajaran pada Kecepatan Pemerolehan Bahasa
Long (1983) lewat Freeman dan Long (1991)
mengaji sebelas hasil penelitian tentang pencapaian bahasa kedua, yang mengguankan
tiga kelompok belajar yaitu yang memperoleh pembelajaran saja, yang memperoleh
pembelajaran dan juga berada dalam lingkungan yang menggunakan bahasa yang
dipelajari, dan yang memperoleh bahasa secara alami tanpa pembelajaran di
sekolah. Ia mememukan enam penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima
pembelajaran bahasa di sekolah mengalmi perkembangan pemerolehan bahasa lebih
cepat.
Bahasa Indonesia dalam pemerolehan bahasa anak :
a. bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama, karena bahasa Indonesialah yang pertama dikenal dan dikuasai anak sebagai sarana komunikasi verbalnya sejak bayi. Hal ini dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama, karena bahasa Indonesialah yang pertama dikenal dan dikuasai anak sebagai sarana komunikasi verbalnya sejak bayi. Hal ini dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
1.
Perkawinan antar penutur bahasa yang berbeda. Masing-masing pihak tidak
memahami bahasa daerah pasangannya.
2.
Perkawinan antar penutur bahasa daerah yang sama dengan situasi berikut
ini:
i.
Lingkungan sosial sekitar keluarga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
media komunikasinya
ii.
Lingkungan masyarakat sekitar menggunakan bahasa daerah yang tidak dikuasai
oleh keluarga itu (mungkin keluarga pendatang)
iii.
Lingkungan menggunakan bahasa daerah yang sama dengan bahasa keluarga
itu, tetapi karena pertimbangan praktis tertentu maka bahasa yang digunakan
dalam keluarga adalah bahasa Indonesia.
3.
Perkawinan antar penutur yang hanya menguasai bahasa Indonesia
b. bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Pada dasarnya
dapat terjadi dalam dua cara, yaitu secara serempak dan berurutan. Pemerolehan
serempak dua bahasa terjadi pada anak yang dibesarkan dalam masyarakat bilingual
atau multilangual. Anak mengenal, mempelajari dan menguasai kedua bahasa secara
bersamaan. Pemerolehan berurut dua bahasa terjadi bila anak menguasai dua
bahasa dalam rentang waktu yang relatif
berjauhan, perolehan bahasa kedua sama dengan belajar bahasa.
BAB. III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan pada pembahasan di atas maka
kesimpulan yang dapat dipaparkan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Hakikat bahasa yaitu yang pertama berhubungan dengan wujud bahasa dan
yang kedua berkaitan dengan fungsi bahasa.
2.
Fungai bahasa dalam kehidupan adalah sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan informasi.
3.
Sifat-sifat bahasa yaitu sistematik, arbiter, vokal, symbol, mengacu
pada dirinya sendiri, dinamis, komunikasi, produktif, bermakna dan universal.
4.
Fungsi dari bahasa nasional adalah bahasa Indonesia sebagai identitas
nasional, bahasa Indonesia sebagai kebanggaan bangsa, bahasa Indonesia sebagai
alat komunikasi dan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.
5.
Cara pemerolehan bahasa yaitu berlangsung dalam situasi informal, tanpa
beban dan diluar sekolah, pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran formal di
lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah atau kursus, dilakukan tanpa sadar,
dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam konteks berbahasa yang bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.M Zainal Falah S.Hud.1988.Tata Bahasa Indonesia.Yogyakarta:CV Karyono
Masnur Muslich.2010.Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi.Jakarta:Bumi Aksara
Darmiyati Zuchdi dan Budiasih.1996.Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Rendah.Yogyakarta
Drs. Masnur Muslich.1990.Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.Malang:Ya3 Malang
Netaivney.blogspot.com
Ariefsz.blogspot.com
Iinfitria19.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar