Senin, 22 Februari 2016

Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling


Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah.Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.

Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:

1.      Layanan Orientasi

Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

2.      Layanan Informasi

Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

3.      Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

4.      Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.

5.      Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan  yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

6.      Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

7.      Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.

8.      Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

9.      Layanan Konsultasi

Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.

10.  Layanan Mediasi

Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.

Kamis, 18 Februari 2016

Trik Jitu memancing ikan gabus


1. Waktu yang tepat.
Pertama yang harus dan wajib diperhatikan para castinger adalah waktu makan gabus. Menurut pengalaman saya, saat yang tepat untuk casting adalah jam 6-8 pagi disaat matahari belum terlalu panas dan jam 3-6 sore ketika matahari sudah tidak terlalu panas. Saat siang atau matahari terik, gabus masih mau makan tetapi tidak terlalu ganas, jika ingin casting gabus saat siang adalah di spot yang rindang atau saat mendung.

2. Kondisi air.
Kondisi air yang paling cocok untuk casting gabus adalah saat air jernih. Agak keruh juga masih bisa selama tidak seperti susu coklat. Saat keruh sebenarnya masih bisa, tapi strike rate-nya berkurang jauh.

3. Posisi gabus saat di dalam air.
Ikan gabus adalah ikan yang suka menunggu mangsa yang lewat di depan mereka. Karena ikan ini termasuk jenis teritorial. Tempat persembunyian gabus biasanya di bawah eceng gondok, teratai, kangkung-kangkungan, rumput yang masuk ke air, celah-celah batu atau tempat yang serupa yang sekiranya bisa untuk tempat bersembunyi. Yang perlu diperhatikan juga adalah ikan gabus lebih suka bersembunyi dari sinar matahari serta menyukai aliran air yang lebih tenang. Jadi usahakan untuk melempar lure di tempat yang terlindung dari matahari atau air yang beraliran agak tenang. Kita ambil contoh, ketika saya sedang casting di sungai yang membujur dari utara ke selatan, posisi matahari di sebelah barat/kiri saya, maka saya akan melempar lure di sisi paling barat(arah sinar matahari datang )dari sungai tersebut. Sebab disitulah tempat yang sekiranya terlindung dari sinar matahari.

4. Selalu ada kesempatan kedua, ketiga dan seterusnya.
Saat kita casting gabus, terkadang sambaran ikan tidak selalu tepat pada lure/miss call. Jika hanya sambaran miss, dan saat kita lempar lure tidak ada sambaran lagi, maka coba anda berpindah lokasi dan merubah arah lemparan. Contoh, ketika saya casting dari selatan, saya melempar ke arah utara dan hanya ada sambaran miss lalu tidak ada sambaran lagi, maka saya akan pindah ke utara dari posisi sebelumnya dan melempar kearah selatan. Jika masih tidak ada sambaran, coba tunggu 10-15menit dan lemparkan lure di tempat tadi. Perlu di ingat juga


, ini hanya berlaku jika sambaran miss, jika sudah strike/fight dengan ikan gabus dan lepas, maka harus menunggu paling tidak 30menit-1jam, bahkan bisa lebih. Ini disebabkan ikan sudah trauma.
5. Spot andalan tidak akan pernah kosong.

Jika kita telah menemukan spot potensial, jangan beranggapan bahwa spot itu tidak akan terisi lagi setelah ikan terangkat. Jika ikan gabus pada suatu spot telah terangkat, maka untuk beberapa waktu akan ada gabus yang lainnya yang akan mengisi spot tersebut.

6. Sesuaikan ukuran lure dan hook dengan rata-rata ukuran gabus yg ada si spot.
Ukuran gabus di suatu spot biasanya berbeda dengan spot lainnya yg memiliki karakteristik berbeda. Di daerah rawa2, danau, waduk, dengan ukuran gabus yg besar, gunakan hook dengan ukuran lebih besar dibandingkan di spot parit kecil yang rata-rata ukurannya juga banyak yg kecil. Ini untuk meningkatkan prosentase  hook upnya.

7. Pilih hook yg tajam dari brand terpercaya.
Gabus adalah ikan yang suka memuntahkan kembali umpan yg sudah dimakan, bahkan ditelan jika dia merasa bahwa umpan tersebut adalah palsu, dengan hook yg super tajam, kemungkinan ini bisa diperkecil karena hook up sempurna, benar-benar menancap telak..
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika kita tidak bisa strike gabus, bukanlah mutlak kesalahan lure, tetapi ada faktor dari angler atau ikan target. Sehingga pelajari dulu segala sesuatunya tentang ikan target kita dan lure yang akan digunakan.