Sabtu, 26 April 2014

Rakyat Jual Hati Nurani Demi Nasi Bungkus

Demokrasi, di mana rakyat memiliki peran besar dalam tatanan pemerintahan seakan-akan mulai dialih fungsikan sebagai lambang belaka. Rakyat yang seharusnya mengawasi, memberi saran, dan berhak melakukan protes mulai kehilangan peranya dalam sistem pemerintahan, bahkan saat ini, pemerintah bersifat tertutup dalam setiap kegiatan dan juga pengolahan anggaran. Rakyat seakan-akan dibuat buta dan terpenjara dalam drama yang diperankan oleh pejabat pemerintah.
Sistem pemerintahan demokrasi Indonesia yang pejabat tingginya, baik kepala daerah maupun anggota legislatif telah secara langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan langsung pada hakikatnya adalah cara yang tepat dalam memenuhi kebutuhan akan perwakilan yang merangkul semua bentuk cita-cita, keinginan, serta kemudahan pengawasan yang baik dalam sebuah sistem pemerintahan yang lebih bersifat transparan. Tidak seperti yang diharapkan, pemilihan ini malah dijadikan ajang perebutan kekuasaan yang terus menerus berlangsung sehingga membuat ketidakstabilan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
Berbicara mengenai perebutan kekuasaan, ada hal menarik yang dilakaukan oleh para  pejabat dalam mencari kursi jabatan atau mempertahankan jabatan. Politik uang, adalah hal yang tidak asing lagi dalam pelaksanaan sistem pemerintahan demokrasi di negeri ini. Politik uang dianggap sebagai senjata terkuat dalam setiap kegiatan politik. Semua bisa dilakukan dengan uang, mulai dari membenarkan pendapat, rekayasa hasil sidang, rekayasa hasil pengadilan, memenangkan pendapat, bahkan yang lebih memperhatinkan yaitu praktik jual beli suara baik dalam persidangan maupun dalam pemilihan umum. Semua tindakan ini pada akhirnya melahirkan pejabat pemerintahan yang hanya bersembunyi dibalik rupiah dan jauh dari yang diharapkan.
Jual beli suara, merupakan hal yang sangat menarik untuk dibicarakan, kegiatan yang mulai membudaya ini seakan akan mengalir dengan deras tanpa ada yang mampu menghentikanya. Contoh yang dapat kita lihat yaitu praktik jual beli suara dalam setiap pemilihan umum, meskipun kebanyakan dari para calon mengatakan sebagai bentuk sumbangan, tetapi tetap saja memiliki arti dan tujuan yang sama. Para calon bahkan tidak mengutamakan visi dan misi yang mereka usung dan malah bangga dan yakin dengan besaran jumlah yang telah diberikan kepada masyarakat, bahkan ada juga yang secara terang-terangan datang ke rumah warga untuk memberikan sejumlah uang agar nantinya diharapkan mau memilih.
Minimnya moral bangsa adalah penyebab utama dalam masalah yang terus menerus terulang, bahkan telah meresap dalam jati diri bangsa dan pada akhirnya mampu melahirkan budaya baru dalam tatanan kehidupan bangsa. Tetapi ada hal menarik yang perlu disoroti dalam masalah ini, yaitu besaran jumlah uang yang diberikan. Dari beberapa pernyataan warga, jumlah yang diberikan berkisar antara Rp.50.000,- sampai Rp.100.000,- setiap keluarga. Ini adalah jumlah yang sangat kecil dibanding dengan jaminan di masa depan, bahkan jumlah ini jika dihitung hanya mampu membeli nasi bungkus untuk 1 atau 2 hari tergantung jumlah anggota keluarga. Sehingga seharunya kita bertanya pada diri kita sendiri, mengapa kita rela menjual hati nurani dan masa depan bangsa demi nasi bungkus?
Banyak sekali kejadian yang bertentangan dengan hakikat sistem pemerintahan yang demokratis. Pemerintah seharusnya terbuka dan bertanggung jawab dalam segala bentuk masalah yang dihadapi bangsa. Pemerintah harus memiliki sikap cepat tanggap dalam segala bentuk kritik dan saran yang disampaikan oleh masyarakat. Selain itu, pemerintah harus bersifat terbuka, berbagi informasi mengenai hal-hal yang terjadi dalam parlemen, baik sidang maupun pengelolaan anggaran agar tercipta kembali kepercayaan dari rakyat.
Sistem pemerintahan yang sekarang telah dianggap gagal dalam memakmurkan bangsa. Sebagai warga negara, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan demi merubah dan memperbaiki sistem pemerintahan. Kita bisa memulai dari hal yang paling kecil, yaitu mulai memperbaiki hati kita sendiri, karena bangsa yang berhati baik akan melahirkan pemimpin yang baik pula. Selanjutnya dalam memilih calon pemimpin, kita harus super selektif  kemudian mengetahui latara belakang dan riwayat hidup dari para calon. Intinya kita harus mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan para calon. Kemudian yang terakhir, pilihlah calon dengan hati nurani, jangan memilih calon yang menggunakan sistem jual beli suara ataupun bentuk sumbangan, karena pada akhirnya jika terpilih calon tersebut akan condong melakukan korupsi demi mengembalikan anggaran modal kampanye yang telah dia keluarkan.
Bangsa Indonesia haruslah mampu bersatu dalam merubah sistem pemerintahan yang lebih baik, dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat, dan memiliki sifat yang transparan. Oleh sebab itu, kita harus memilih pemimpin yang bersifat negarawan yaitu pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingang bangsa dan bukan seorang pemimpin yang bersifat politikus yaitu pemimpin yang lebih mengutamakan kepentingan jabatan, kekuasaan politik dan kepentingan kelompok partainya.


Kamis, 24 April 2014

Contoh makalah KTI konsep penulisan KTI dan jenis-jenisnya

BAB I
PENDAHULUAN
                                                                  
A.    Latar Belakang Masalah
Karya tulis ilmiah adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan mahasiswa. Seorang mahasiswa dituntut harus bisa menulis suatu karya yang bisa bermanfaat demi kelancaran studi mahasiswa tersebut di perguruan tinggi.
Penulisan karya ilmiah perlu dikuasai mahasiswa sebab dalam sebagian besar tugas yang dibebankan kepada mahasiswa itu menuntut mahasiswa untuk bisa menyampaikan hasil pekerjaan tugasnya melalui karya ilmiah. Selain itu tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa mulai dari semester satu melatih mahasiswa untuk terbiasa menulis sehingga tidak canggung pada saat peulisan tugas akhir (skripsi).
Makalah ini membahas tentang aspek-aspek dasar karya ilmiah. Aspek-aspek tersebut antara lain konsep dasar karya ilmiah, jenis-jenis karya ilmiah, ciri-ciri karya ilmiah, dan derajat keilmiahan suatu karya tulis.
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar bisa mempermudah pembaca untuk memahami dasar-dasar karya tulis ilmiah. Dengan memahami makalah ini diharapkan pembaca mampu memahami karya tulis ilmiah dan bisa membuat karya tuls yang sebaik-baiknya. Semoga makalah ini bisa digunakan sebagaimana mestinya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana konsep penulisan Karya Tulis Ilmiah?           
2.      Apa saja jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah?
3.      Apa saja ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah?
4.      Bagaimana derajat keilmiahan suatu Karya Tulis Ilmiah?
C.    Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar bisa mempermudah pembaca untuk memahami dasar-dasar karya tulis ilmiah. Dengan memahami makalah ini diharapkan pembaca mampu memahami karya tulis ilmiah dan bisa membuat karya tuls yang sebaik-baiknya. Semoga makalah ini bisa digunakan sebagaimana mestinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Konsep Karya Ilmiah
            Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan, yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan (Wikipedia). Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Adapaun dimaksud dengan kadiah-kaidah keilmuan adalah bahwa karya ilmiah menggunakan metode ilmiah di dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan menggunakan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti: bersifat objektif, logis, jelas dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas suatu penelitian ilmiah. Namun, belakangan mulai berkembang suatu paradima baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitian sajamelainkan suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara profesional. Menurut pandangan ini, nilai keilmiahan suatu karya dilihat dari digunakannya metode baru dalam menelaah suatu permasalahan dan kebaruan suatu permasalahannya.
            Terlepas dari pro dan kontra terhadap masalah ini yang jelas adalah bahwa suatu karya ilmiah memiliki keunikan yang berbeda dengan karya tulis yang lain. Keunikan tersebut adalah dipakainya metode analisis masalah yang lebih bersifat mendekati kebenaran.
Karya yulis ilmiah adalah tulisan yang:
1.    didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, atau penelitian dalam bidang tertentu,
2.    disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa, dan
3.    isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
              



B.     Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang dapat juga dikatakan tulisan yang membahas masalah tertentu berdasarkan pengamatan secara sistematis dan terarah,dari segi bentuk karya tulis termasuk laporan,paper,skripsi tesis, desertasi, dll.     
1.      Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat atau teori orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan, atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga mengarah ke sebuah penemuan baru.
2.      Disertasi         
Disertasi atau Ph.D (gelar Doktor) ditulis berdasarkan metodologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Disertasi dibuat oleh mahasiswa S3 untuk menyelesaikan tugasnya dan harus mampu atau tanpa bimbingan menentukan suatu masalah dan menyelesaikannya secara praktis, mampu berfikir abstrak. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru, teknik dan metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang di kaji dalam taraf yang tinggi.
3.      Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Tesis ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana atau S2. Tesis ditulis berdasarkan pada metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Tesis dibuat dengan bantuan pembimbing, dan mahasiswa merencanakan masalah, melaksanakan, menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menyajikan data, menganalisis, dan mengambil kesimpulan atau rekomendasi.



4.      Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan suatu masalah melalui proses berfikir deduktif atau induktif.
5.      Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas tulis ditulis untuk dipresentasikan. 
6.      Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan melalui koran, majalah, buletin, dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
a.       Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah bisa ditulis secara khusus atau berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, disertasi, tesis atau penelitian lainya dalam bentuk yang lebih praktis. Artikel ilmiah biasanya dimuat dalam jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah terdapat pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak mengurangi nilai keilmiahnya
Ciri-ciri Artikel Ilmiah:
1)      isi sajiannya berada pada kawasan pengetahuan keilmuan,
2)      ditulis dengan cermat, tepat, dan benar, serta menggunakan sistematika umum dan jelas,
3)      tidak bersifat subjektif, emosional, dan tidak mengungkapkan terkaan, sangkaan, atau memuat pandangan tanpa fakta.
.
b.      Artikel Ilmiah Populer
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah populer tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah sebab bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi untuk khalayak. Artikel ilmiah populer biasa dimuat dalam surat kabar atau majalah.


Ciri-ciri Artikel Ilmiah Populer:
1)      substansi disajikan secara objektif,
2)      pendapat didukung oleh argumen, fakta, dan bukti otentik,
3)      materi disampaikan dengan gaya populer,
4)      bahasa menggunakan ragam semi ilmiah,
5)      tidak mengikuti aturan yang lazim dalam artikel ilmiah murni.

7.      Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2, S3 (Wikipedia).
8.      Esai  
Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini tentang subjek tertentu yang coba dinilainya. Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas dilihat dari sudut pandang pribadi penulisnya yang dapat bersifat formal dan informal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan dengan bentuk sapaan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Esai yang formal pendekatannya serius, dengan menggunakan semua persyaratan kepenulisan (Wikipedia).
Ada 6 tipe esai:
a.       Esai Deskriptif
Menuliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Misalnya diskripsi tentang rumah, bangunan, pakaian, dll.
b.      Esai Tajuk
Dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Dengan esai tajuk surat kabar dapat membentuk opini pembaca.
c.       Esai Cukilan Watak
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca.



d.      Esai Reflektif
Esai yang ditulis secara normal dengan nada serius, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi.
e.       Esai Kritik
Penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya lukisan, tarian, pahat, patung, teater. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni.
f.       Esai Pribadi
Esai yang ditulis sendiri oleh pribadi tentang dirinya sendiri. Esai pribadi menceritakan kepada pembaca tentang kehidupan dirinya untuk membuka tabirnya.
9.      Karangan                         
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melelui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Jenis-jenis karangan antara lain:
a.       Narasi
Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Karangan yang tergolong kedalam jenis narasi adalah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, dan lainnya. Narasi bertujuan untuk menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah terjadi dan bagaimana suatu peristiwa itu terjadi.
Ciri-ciri dari narasi:                                
a.       bersumber dari fakta atau sekedar fiksi,
b.      berupa rangkaian peristiwa atau berita,
c.       bersifat menceritakan,
d.      latar peristiwa digambarkan secara rinci.



Contoh narasi:
Pukul 10.30, tanggal 22 Februari 2014, kami tiba di pantai Glagah, Kulon Progo. Acara up-grading yang di laksanakan proker PSDM HIMA PGSD Wates sangat menyenangkan. Sesampainya di sana, kami bersiap-siap menyiapkan tempat. Setelah itu susunan acara di mulai, mulai dari sambutan-sambutan ketua panitia, ketua HIMA, sambutan mantan ketua HIMA, dan sambutan pendamping mahasiswa UNY kampus Wates. Acara selanjutnya perkenalan dari berbagai bidang. Siang hari kami makan bersama, lalu bersiap untuk outbond. Saat outbond kami merasa sangat kelelahan n amun rasa kebersamaan yang mengalahkan rasa lelah. Malam hari rencananya akan di adakan api unggun bersama dengan menampilkan pensi setiap bidang namun, karena hujan terpaksa api unggun tidak jadi di laksanakan. Tanggal 23 Februari 2014 pagi kami bersiap-siap untuk pulang, sebelumnya kami semua sarapan bersama dan tepat pukul 08.15 kami berangkat pulang ke asrama Wates. Dan hari itu adalah pengalaman bagi kami, pengalaman yang tak akan pernah di lupakan.
b.      Deskripsi
Deskripsi (perian) adalah karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, merasakan, dan mencium) apa yang dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya. Tukuan dari deskripsi adalah menggambarkan suatu objek yang dilihat.
Ciri-ciri deskripsi:                   
a.    menggambarkan suatu objek tertentu,
b.    bertujuan menciptakan kesan atau pengalaman sehingga mempunyai kesan tertentu pada objek tersebut,
c.    tidak ada pertimbangan atau pendapat,
d.   sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu misalnya benda, tempat, ataupun manusia,
e.    penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impersionistis (subjektif), sikap penulis.


Contoh deskripsi:
Hari ini mata kuliah KTI di ruang 1. Ruang 1 terletak di samping kiri GLA(Gedung Layanan Akademik). Ruang 1 berukuran 5x8 meter. Dalam ruangan terdapat banyak kursi, dua meja dan satu kursi guru. Lantai ruang 1 sudah di kramik putih. Di dinding kanan atas dipasang dua kipas angin, bagian atas satu kipas angin, dan  sebelah kiri atas dipasang dua buah AC. Jika kami sedang kuliah di ruang 1 rasanya sangat nyaman, karena udaranya sangat segar.
c.       Eksposisi
Eksposisi (paparan) adalah karangan yang menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan pembaca. Tujuan dari eksposisi adalah menjelaskan, menerangkan sesuatu, memberikan informasi kepada pembaca sehingga dapat memperoleh informasi sejelas-jelasnya.
Ciri-ciri eksposisi:
a.       berisi penjelasan dan informasi,
b.      menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi berupa contoh, fakta, gambar peta, dan angka-angka,
c.       tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak,
d.      akhir karangan berupa penegasan.
Contoh eksposisi:
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, DIY. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal, dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir itu disebut dengan gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang yang konon dapat menyembuhkan penyakit karna mengandung belerang. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas. Di parangtritis juga ada ATV, kereta kuda, dan sewa kuda. Parangtritis juga dijadikan tempat olahraga udara/aeromodeling.
e.       Argumentasi
Argumentasi atau bahasaan adalah karangan yang berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, atau gagasan. Argumentasi memuat argumaen yaitu bukti dan alasan yang dapat meyakinkan orang lain. Tujuan argumentasi adalah merubah dan mempengaruhi pikiran pembaca sehingga pembaca dapat mengubah pandangannya agar sesuai dengan keinginan dari penulis.
Ciri-ciri argumentasi:
a.    mengandung bukti dan kebenaran,
b.    alasannya kuat dengan bukti nyata, faktual, dan data-data,
c.    analisis yang rasional atau masuk akal,
d.   unsur subjektif dan emosional sangat dibatasi.
Contoh argumentasi:
Pantai Paragkusumo memang memiliki keindahan  eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi pantai ini juga sering menelan korban jiwa. Yang disayangkan adalah sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal ada penjelasan ilmiah di balik peristiwa tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan karena terseret ombak. Jadi banyaknya korban yang tenggelam tidak ada kaitannya dengan anggapan masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.




f.       Persuasi
Persuasi atau imbauan adalah jenis karangan yang disamping mengandung alasan-alasan, bukti atau fakta, juga mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima dan mengikuti pendapat penulis. Tujuannya adalah mempengaruhi, membujuk,  dan mengubah sikap atau mengimbau pembaca agar mengikuti kemauan penulis.
Ciri-ciri persuasi:
a.       harus ada argumen berupa alasan dan bukti,
b.      ada unsur imbauan atau ajakan,
c.       tidak ada pertentangan atau konflik.
Contoh persuasi:
Kebersihan adalah hal terpenting dalam kehidupan. Tanpa kebersihan mungkin dunia ini akan di penuhi dengan sampah. Akibatnya berbagai penyakit ditimbulkan dari sampah-sampah di lingkungan. Tak hanya itu karena sampahpun dapat menyebabkan bencana banjir. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan suasana lingkungan yang bersih dan sehat. 
g.      Modul
Modul adalah satuan program pembelajaran yang terkecil, yang dapat dipelajari oleh mahasiswa secara self intructional. Pembelajaran dengan menggunakan modul merupakan suatu strategi dalam menyelenggarakan pembelajaran individual. Modul merupakan suatu paket bahan pembelajaran (learning materials) yang memuat deskripsi tentang tujuan pembelajaran, lembaran petunjuk dosen yang menjelaskan cara mengajar yang efisien, bahan bacaan bagi mahasiswa, lembaran kunnci jawaban pada lembar kertas kerja mahasiswa, dal alat evaluasi pembelajaran.
Ciri-ciri Modul
1)      Harus menggunakan bahasa yang sederhana dan sudah dikenal siswa
2)      Berisi pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran pada jenjang dan kelas tertentu sehingga harus disesuaikan dengan pokok bahasan atau kompetensi dasar dalam kurikulum
3)      Disusun dengan memperhatikan aspek kejiwaan siswa
4)      Menggunakan format yang lazim digunakan seperti dalam buku pelajaran
h.      Diktat
Diktat adalah bahan pembelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum dan silabus, terdiri dari bab-bab, memuat detail penjelasan, referensi yang digunakan, memiliki standar jumlah halaman tertentu dan biasanya dipersiapkan atau dikembangkan sebagai buku.
Ciri-ciri Diktat:
1)      ditulis dengan singkat dan padat,
2)      bahasa yang digunakan tidak bertele-tele,
3)      berisi intisari semua materi pelajaran,
4)      harus ditulis sendiri oleh guru sehingga ia akan menggunakan bahasa yang sudah dikenal oleh siswa.

i.        Referensi
Menurut Kamus Besar Indonesia Referensi berarti sumber acuan (rujukan, petunjuk)yang  dapat dipakai sbg bahan untuk mempermudah mencari materi.
Ciri-ciri referensi                                                                 
1)      berisi 1 kajian/topic/bidang ilmu tertentu,
2)      sistematis,
3)      ditulis oleh pakar bidang tersebut,
4)      memiliki ISBN(Indeks Serial Book Number),
5)      ragam bahasa baku,
6)      buku harus logis,realistis,empiris dan objektif,
7)      Sifatnya analitis,
8)      Sasaran bersifat umum.








C.    Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis memiliki ciri tertentu yaitu logis,sistematis dan obyektif,karya tulis  dikatakan logis apabila data,argument,penjelasan yang dikemukakan diterima oleh akal.Sistematis,setiap permasalahan yang di uraikan disusun secara teratur,runtut,tidak tumpang tindih.obyektif adalah alas an,keterangan,penjelasan dan uraian-uraian yang dikemukakan sesuai apa adanya. Ciri-ciri tulisan ilmiah antara lain sebagai berikut:
1.      Logis
Sebuah karya tulis harus bersifat logis artinya karya tulis tersebut dapat di nalar atau diterima oleh akal manusia agar mudah dipahami dibuktikan dengan fakta-fakta yang ada.
2.      Sistematis
Sistematis berarti bahwa suatu karya tulis itu harus disusun secara berurutan, secara terpadu menggunakan sistem yang baik agar mempermudah dalam memahami sebuah makalah.
3.      Objektif
Karya tulis ilmiah bersifat objektif artinya bahwa karya tulis tersebut dibuat berdasarkan keadaan atau fakta yang ada tanpa dipengaruhi oleh pendapat atau pandangan pribadi dari si penulis.
4.      Tuntas dan menyeluruh
Masalah yang dikaji dalam karya tulis ilmiah harus benar-benar dapat diselesaikan dengan solusi-solusi yang baik. Dalam mengkaji karya tulis ilmiahpun haruslah secara menyeluruh artinya pengkajian secara merata diseluruh bagian-bagian isi yang dijelaskan.
5.      Seksama
Karya tulis ilmiah yang dikaji dengan seksama artinya harus detail, teliti, cermat sehingga dapat meminimalisir kesalahan.
6.      Jelas
7.      Kebenarannya dapat diuji
Suatu karya tulis ilmiah dibuat berdasarkan fakta-fakta yang ada sehingga menghasilkan sesuatu yang dapat diuji kebenarannya.




8.      Terbuka
Artinya sebuah karya tulis itu berisi fakta yang apa adanya sehingga dapat diketahui khalayak tanpa batasan terhadap orang tertentu apabila itu merupakan sebuah inovasi baru.
9.      Berlaku umum
10.  Penyajiannya memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang baku.
                                                     
D.    Derajat Keilmiahan Karya Tulis                
Derajat keilmiahan suatu Karya Ilmiah menurut Bauer (Adyana Sunanda, dkk. 2000. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Muhammadiyah University Press) ada tiga:
1.      Frontier Science
Adalah sebuah karya yang merupakan gabungan dari berbagai usaha untuk mendapatkan pengetahuan baru dengan segala cara yang dapat diterima oleh manusia, seperti dengan cara eksperimen yang kurang mantap/profesional, dengan mencoba-coba, atau dengan memikirkan sesuatu secara serius.
2.      Secondary Literature
       Adalah karya ilmiah yang telah dipublikasikan dan mulai menarik minat banyak orang serta mulai banyak dikutip (dirujuk) orang lain dalam penulisan karya ilmiahnya dan ternyata tahan uji sampai waktu yang cukup lama.
3.      Tertiary Literature/ Textbook Science
        Adalah ketika suatu karya ilmiah sudah menjadi textbook dan kebenarannya menjadi seakan absolut, sehingga menjadi sejenis materi pengajaran dogmatis.






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

       Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Adapaun dimaksud dengan kadiah-kaidah keilmuan adalah bahwa karya ilmiah menggunakan metode ilmiah di dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan menggunakan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti: bersifat objektif, logis, jelas dan konsisten.
       Karya ilmiah terdiri dari beberapa jenis antara lain: skripsi, tesis, disertasi, makalah, karangan, esai, paper, referensi, lembar kerja,dll.
       Karya ilmiah mempunyai ciri-ciri yang logis, sistematis, jelas, terbuka, tuntas dan menyeluruh, seksama, objektif, dan kebenarannya dapat diuji.
Derajat keilmiahan suatu karya tulis ilmiah terdiri dari Frontier Science, Secondary Literature, Tertiary Literature/ Textbook Science.

B.     Kritik dan Saran
    Demikianlah makalah yang telah kelompok kami susun. Kami berharap makalah ini berguna sebagaimana mestinya dan dapat diterima dengan baik. Tapi, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan, kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kami sebagai pemakalah dapat memperbaiki kekurangan dan mempertahankan kelebihan yang ada pada makalah kami. Terima kasih.







DAFTAR PUSTAKA
Nursisto. (1998). “Penuntun Mengarang”. Yogyakarta: AdiCita (halaman 39-46)
Adyana Sunanda, dkk. 2000. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Muhammadiyah University Press
http://smktehnikcomunity.blogspot.com/2013/03/contoh-paragraf-narasi-deskripsi.html
 http://darkzone7.blogspot.com/2013/09/deskripsi-tentang-esai-beserta contohnya.html#ixzz2trwG3YUJ