BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Mahluk
hidup di dunia ini mempunyai jenis yang tak terhitung jumlahnya. Setiap mahluk
hidup tersebut mempunyai ciri-ciri yang dapat membedakan dirinya dengan mahluk
hidup lainnya. Faktor yang menyebabkan keberagaman mahluk hidup adalah adanya
pengaruh lingkunga, evolusi, dan adaptasi. Untuk mempermudah mempelajari
berbagai jenis mahluk hidup, maka para ahli melakukan pengelompokan atau
klasifikasi.
Setiap
mahluk hidup yang hidup pasti mempunyai struktur penyusun tubuhnya mulai dari
struktur yang masih kecil, sederhana, hingga kompleks. Sekecil apapun struktur
penyusun tubuh mahluk hidup mempunyai fungsi masing-masing terhadap individu
tersebut.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup?
2. Bagaimana
klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup dari kingdom animalia?
3. Apa
yang dimasud dengan sel dan jaringan?
4. Bagaimana
bagian-bagian dan fungsi dari sel hewan?
5. Apa
saja macam-macam jaringan pada hewan?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari klasifikasi.
2. Untuk
mengetahui klasifikasi mahluk hidup dari kingdom animalia.
3. Untuk
mengetahui pengertian sel.
4. Untuk
mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari sel hewan.
5. Untuk
mengetahui macam-macam jaringan hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
klasifikasi
Klasifikasi
adalah penggolongan atau pengelompokan berbagai jenis mahluk hidup untuk
mempermudah mempelajari jenis-jenis
mahluk hidup tersebut. Klasifikasi disusun pertama kali oleh Carolus Linnaeus. klasifikasi
didasarkan pada perbedaan atau persamaan ciri bentuk luar atau morfologi,
susunan tubuh atau anatomi, ciri fisiologi, tingkah laku, dan kromosom.
B. Klasifikasi
kingdom animalia
Berdasarkan
ada dan tidaknya tulang punggung, kingdom animalia dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu
a. Invertebrata/
avertebrata (hewan tidak mempunyai tulang punggung)
b. Vertebrata
(hewan yang mempunyai tulang punggung).
a.
Invertebrata/
avertebrata
Hewan-hewan
invertebrata dibagi kedalam delapan filum, yaitu:
1) PORIFERA
Porifera
berasal dari kata phorus : lubang kecil atau pori,
dan ferre : mempunyai. Jadi, porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori, sering disebut juga hewan spon (sponge). Pori-pori yang terdapat dalam tubuh Porifera terbentuk karena pada tubuh porifera terdapat kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya.
dan ferre : mempunyai. Jadi, porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori, sering disebut juga hewan spon (sponge). Pori-pori yang terdapat dalam tubuh Porifera terbentuk karena pada tubuh porifera terdapat kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya.
Porifera
mempunyai ciri-ciri
·
tubuh
bersel banyak dan bersifat radial simetris,
·
tubuh
berlubang atau berpori,
·
hidup
di air, meletakkan diri pada dasar air,
·
morfologi
tubuhnya biasanya mirip tumbuhan,
·
sistem
ekskresi dan respirasi dilakukan melalui difusi oleh seluruh permukaan tubuh,
serta
·
reproduksi
vegetatif dengan cara budding atau
pertunasan dan gemmule atau butir
benih, yang apabila porifera mati gemmule ini akan tumbuh menjadi individu
baru. Reproduksi generatif dengan persatuan sel sperma dan sel telur membentuk
zigot.
Porifera dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu
a) Calcarea, yang mempunyai ciri-ciri
rangkanya berupa spikula yang dibentuk dari zat kapur. Contohnya Clathrina, Lecosolenia, Schypa. Sycon, dan
Grantina.
b) Hexactinallidae yang mempunyai
ciri-ciri rangkanya berupa spikula yang dibentuk dari zat kersik atau silikat,
memiliki duri denngan enam cabang. Contohnya Arpergillum, Pheromena,
Hyalonema, dan Euplectella.
c) Demosongiae, yang mempunyai
ciri-ciri tidak mempunyai spikula, tetapi hanya berupa serabu spongin, memiliki
dua duri bercampur silikat yang monoakson, triakson, tetraakson, dan
heksaakson. Contohnya Euspongia,
Hippospongia, dan Spongilla.
Demospongi atau spons dapat dimanfaatkan
manusia untuk mandi dan sebagai pembersih kaca.
2) COELENTERATA
Coelenterata
berasal dari kata coelos= rongga, dan
enteron= usus. Jadi, coelenterata
adalah hewan berongga. Coelenterata kadang-kadang berbentuk polip atau medusa.
Coelenterata memiliki ciri-ciri:
·
Tubuh radial simetris (silindris,
globular, atau spherikal).
·
Rangka tubuh tersusun dari zat kapur,
zat tanduk, adapula yang tidak memiliki rangka.
·
Tidak memiliki anus, hanya memiliki
mulut yang dikelilingi tentakel.
·
Setiap tentakel mengandung knidoblas yang menngandung benang
berduri dan berisi racin yang disebut nematosit.
·
Sistem pencernaannya tidak lengkap,
hanya memiliki rongga gastrovaskuler.
·
Sistem pernapasan melalui seluruh
permukaan tubuh.
·
Perkembangbiakan vegetatifnya dengan
pementukan tunas dan polip, sedangkan reproduksi generatifnya dengan pembuahan.
Contoh
hewan dari coelenterata adalah
a) Hydra sp., Obelia sp., dan
Psysalia pelagica yang hidup
berkoloni atau soliter serta siklus kidup terdiri atas fase polip dan medusa.
Ketiga hewan tersebut termasuk ke dalam kelas Hydrozoa.
b) Aurelia aurita, Pericolpa
quadrigata, dan Lucernaria
yang mempunyai tubuh menyerupai mangkuk. Siklus hidupnya terdiri atas fase
polip dan fase medusa, tetapi fase medusa lebih menonjol. Ketiga hewan ini
termasuk ke dalam kelas Scyphozoa.
c) Metridium (anemon
laut), Gorgonia flagellum (kipas
laut) berbentuk seperti bunga, yang mempunyai fase hidup berupa polip. Hewan
tersebut termasuk dalam kelas Anthozoa.
Coelenterata dapat diolah menjadi bahan
kosmetik, bahan makanan, dapat melindungi pantai dari abrasi laut, serta dapat
digunakan untuk tempat persembunyian dan perkembangbiakan ikan.
3) PLATYHELMINTHES
Platyhelminthes
(dalam bahasa yunani, platy = pipih, helminthes = cacing) atau cacing pipih
adalah kelompok hewan yang struktur tubuhnya sedah lebih maju dibandingkan
porifera dan Coelenterata.Tubuh Platyhelminthes memiliki tiga lapisan sel
(triploblastik), yaitu ekstoderm, mesoderm, dan endoderm.
Ciri-ciri
platyhelminthes antara lain:
·
Bertubuh
pipih, epidermis bersilia, lembut, tanpa rongga badan.
·
Tidak
mempunyai sistem peredaran darah dan sistem pernapasan.
·
Sistem
perncernaannya tidak sempurna dan tanpa anus
·
Sistem
syaraf berupa tangga tali
·
Hidup
sebagai parasit
Platyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas yaitu
a. Kelas Turbellaria, dengan ciri-ciri
·
Tubuh
berbentuk tongkat, epidermis bersilia, memiliki dua mata dan tanpa alat hisap.
·
Hidup
di air tawar yang jernih, air laut, atau tempat lembab, dan jarang sebagai
parasit.
·
Beregenerasi
denngan memotong bagian tubuh.
·
Contohnya
Planaria sp. dan Alaurina couposita.
b. Kelas Cestoda
·
Tubuh
seperti pita, terdiri atas kelapa atau skoleks dan tubuh atau strobila.
·
Memiliki
alat penghisap berkait.
·
Bersifat
hermaprodit.
·
Tiap
segmen tubuhnya merupakan satu individu dan puna alat perkembangbiakan sendiri.
·
Contohnya
Taenia saginata, Taenia solium (dalam
usus manusia), Choanotaenia infidium (dalam
usus ayam), Echinococcus granulosus (dalam
usus anjing), dan Dipylidium latum (dapat
menyerang manusia).
c. Kelas Trematoda
·
Tubuh
diliputi kutikula, tidak bersilia, dan simetris bilateral.
·
Mulut
mempunyai alat penghisap.
·
Bersifat
hermaprodit dan parasit/
·
Contoh
Fasciola hepatica, Fasciola gogantica,
Chlonorchis sinensi, dan sebagainya.
4) NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes
adalah cacing yang berbentuk gilig. Ciri-ciri nemathelminthes adalah sebagai
berikut:
·
Bentuk
tubuh gilig dengan ujung meruncing.
·
Tubuhnya
simetris bilateral dan tidak bersegmen.
·
Kulitnya
tertutup lapisan kutikula.
·
Sistem
respirasi melalui permukaan tubuh.
·
Saluran
pencernaan sempurna.
·
Alat
kelamin terpisah, tidak berkembangbiak secara seksual.
Klasifikasi Nemathelminthes terbagi
atas dua kelas, yaitu
a. Kelas Nematoda dengan ciri-ciri
berbentuk silindris seperti benang. Contohnya Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Necator americanus dan Ancylostoma
duodenale (cacing tambang), Oxyrus
vermicularis (cacing kremi), dan Wuchereria
bancrofti (penyebab penyakit kaki gajah).
b. Kelas Nematophora dengan ciri-ciri
bertubuh bulat kecil seperti rambut, sehingga sering disebut cacing rambut.
Contohnya Nectonema sp., dan Gordiust sp. (parasit pada Arthropoda).
Secara
umum cacing Nemathelminthes bersifat parasit, tetapi ada pula caccing yang
memiliki peranan penting dalam memelihara alam melalui jaring-jaring makanan,
misalnya Ascaris lumbricoides dan Ascaris suillae.
5) ANNELIDA
Annelida adalah cacing yang mempunyai tubuh yang
beruas-ruas menyerupai cincin atau gelang. Annelida mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
-
Tubuh simetris bilateral, tertutup
kutikula yang licin, panjang, dan beruas-ruas.
-
Dinding tubuh terdiri atas tiga lapisan
atau triploblastik yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
-
Berespirasi dengan menggunakan kulit.
-
Bagian depan meruncing dan tidak
memiliki mata.
-
Mempunyai alat pencernaan makanan yang
lengkap, dari mulut sampa anus
-
Bersifat hermaprodit.
Klasifikasi
Annelida terbagi menjadi tiga kelas, yaitu:
a) Kelas
Polychaeta, yang mempunyai ciri-ciri tubuhnya beruas-ruas, hidup di laut,
mempunyai banyak setae, dan enak untuk dimakan. Contohnya cacing wawo di
kepulaian Maluku dan cacing Palolo di Lautan Pasifik.
b) Kelas
Oligochaeta, yang mempunyai tubuh beruas-ruas, setae sedikit, bentuknya
silindris, bersifat hermaprodit. Contohnya adalah Lumbricus terestris (cacing tanah), Pheretima musica, dan Tubifex.
c) Kelas
Hirudinae yang mempunyai ciri-ciriterdapat banyak lekukan-lekukan, tidak
terdapat satae, memiliki dua bbuah alat penghisap, bersifat hermaprodit, serta
memiliki zat hirudinin yang
menyebabkan darah sukar membeku saat dihisap. Contohnya Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemodipsa
sp. (pacet).
6) MOLLUSCA
Mollusca
merupakan hewan yang bertubuh
lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Mollusca memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
§ Bertubuh lunak, multiseluler, dan
triploblastik.
§ Sebagian besar mempunyai cangkang
dai zat kapus.
§ Memiliki kepala yang jelas dengan
organ reseptor khusus.
§ Memiliki kaki berotot untuk
bergerak.
§ Lubang anus dan ekskretori umumnya
membuka ke dalam rongga mantel.
§ Organ ekskresi berupa ginjal.
§ Memiliki saluran peredaran darah.
Mollusca diklasifikasikan ke dalam
beberapa kelas, yaitu:
a) Kelas Polyplacophora atau
Amphineura, yang memiliki tubuh bilateral , cangkang tersusun atas delapan buah
lembaran transversal dari zat kapur, kaki menempati daerahsepanjang bagian
tubuh, hidup di air dan bernapas dengan insang. Contohnya adalah Chiton sp.
b) Kelas Gastropoda memiliki tubuh
asimetris, bergerak dengan kaki yang ada di perut, mempunyai cangkang tunggal
dengan bentuk spirat serta ukuran dan warnanya beragam, tetapi ada juga yang
tidak mempunyai cangkang. Hidup di darat atau air, bernapas dengan paru-paru
atua insang. Contohnya Achantina fulica, Limax maximus, Lymnea
javanica, dan Helix pomantia.
c) Kelas Bivalvia, yang mempunyai tubuh
simetris bilateral dan berkaki pipih, memiliki mantel dengan rongga mantel,
memiliki sepasang cangkang, memiliki insang yang berupa lembaran. Contohnya Remis sp., Pincyada margaritifera, dan Pinctada mertensi.
d) Kelas Chepalopoda yang mempunyai
kaki yang bergabung dengan kepala dalam bentuk tangan, tentael, atau siphon.
Biasanya tidak bercangkang dan mempunyai kangtong tinta, serta bernapas
menggunakan insang. Contohnya Loligo sp. (cumi-cumi)
dan Octopus sp (gurita).
e) Kelas Scaphoda dengan ujung tubuhnya
bercangkok seperti gading gajah, serta hidup di air laut. Contohnya Detalium entale.
Mollusca mempunyai peran dalam
kehidupan manusia, diantaranya sebagai bahan makanan, sebagai barang perhiasan,
tetapi ada pula yang merupakan hama tanaman.
7) ARTHROPODA
Arthropoda
adalah hewan yang memiliki kaki berbuku-buku atau beruas-ruas. Ciri-cirinya
antara lain:
·
Tubuh
terbagi atas kepala, dada, dan perut.
·
Memiliki
rangka luar dari zat tanduk, yang pada waktu tertentu akan berganti kulit.
·
Alat
pencernaan berkembang sempurnaalat ekskresi berupa kelenjar hijau pada golongan
udang-udangan.
·
Alar
perbafasan berupa insang pada udang-udangan, trakea pada serangka, serta
paru-paru buku pada kalajnhking dan laba-laba.
·
Bereproduksi
secara genratif
Arthropoda diklasifikasikan ke dalam
bebrapa kelas, yatu:
a) Kelas Crustacea dengan tubuh terdiri
atas cephalothorax
dan abdomen, memiliki sepasang
mata faset dan satu buah antena, memiliki kaki disetiap ruas, serta alat
respirasinya berupa insang. Contohnya Pagurus
sp., Penaeus monodon, Ochipoda, dan Cambarus
sp.
b) Kelas Chilopoda dengan tubuh pipih memanjang dan
bersegmen, terdiri atas kepala dan abdomen, memiliki sepasang antena dan satu
pasang kaki di setiap segmen, serta mempunyai alat respirasi berupa trakhea.
Contohnya Scolopendridae heros (kelabang).
c) Kelas Diplopoda yang tubuhnya
terdiri atas kepala dan dada, mempunyai antena yang ridak jelas, bersegmen
banyak bengan dua pasang kaku pada setiap segmen, alat respirasi berupa trakea.
Contohnya Spirobilus sp. (kaki
seribu).
d) Kelas Arachinoida dengan tubuh
terdiri atas kepala dan perut, memiliki empat pasang kaki, tubuhnya tidak
bersegmen, tidak memiliki antena, serta bernapas dengan paru-paru. Contohnya Limulus poliphemus, Centuroides, dan Heterometrus cyanicus.
e) Kelas Insecta, tubuhnya terdiri atas
kepala, dada, dan perut, mmeiliki antena, mata facet, mata tunggal, memiliki
sayap, serta alat respirasinya berupa trakea. Contohnya Mantris religlosa, Apis mellifera, Valanga magricormis, Magicicada
septendicum, Pieris rapae, Crocotharmis sp., dan Phyllopnaga.
Arthropoda mempunyai peran bagi
kehiduoan manusia. Contohnya kupu-kupu
yang membantu proses penyerbukan, lebah madu yang dapat menghasilkan
madu, ulat sutra yang dapat menghasilkan benang sutra, serta Crustacea yang
dapat dijadikan bahan makanan. Namun, ada juga insecta yang dapat merugukan ,
yaitu insecta yang menjadi hama bagi tanaman.
8) ECHINODERMATA
Echinodermata
adalah hewan yang mempunyai kulit berbentuk seperti duri, yang mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
·
Terdiri
atas kepala dan abdomen.
·
Memiliki
4 pasang kaki.
·
Tubuh
tidak bersegmen, tubuh tertutup rangka kapur dan berduri.
·
A;at
pencernaan berkembang sempurna, dari mulut sampai anus.
·
Sistem
ekskresi dengan sel amoeboid.
·
Alat
pernapasan berupa dermal btanchiata,
kaki tabung atau tentakel, serta kaki insang.
·
Hermaprodit.
Echinodermata dapat diklasifikasikan
dalam lima kelas, yaitu:
a) Kelas Ophiuroidea, dengan bentuk
tubuh seperti ular, tidak memilki celah ambulakral, serta berlengan panjang
yang ramping dan mudah digerakkan. Contohnya Opiutrix sp., Ophiura sp., dan Ophiuderma
sp.
b) Kelas Echinodea, bentuk tubuhnya
seperti landak, cakram, atau globular. Rangkanya tersusun dari keping-keping
kapur, tubuh berduri, tidak memiliki celah ambulakral, serta tidak mempunyai
tangan. Contohnya Arbacia punktulata,
Diadema sp., dan Echinarachinus sp.
c) Kelas Holoturoidea yang berkulit
duri yang halus, bertubuh seperti mentimun, memiliki tentakel, tidak memiliki
lengan, serta bergerak lembut dan fleksibel. Contohnya Tryone briares, dan Holontura
sp.
d) Kelas Asteroida yang berbentuk
seperti bintang, tubuh trbagi menjadi lima tangan, memiliki celah ambulakral,
serta memiliki mata dan tentakel pada ujung lengan. Contohnya Asterias forbest, Pentaceros sp., dan Linkhia sp.
e) Kelas Crinoide yang tubuhnya mirip
tumbuhan bunga, memiliki lima lengan, serta mulut dan anud terdapat di
permukaan oral. Contohnya Metacrinus sp.,
dan Antedon tenella.
b.
Vertebrata
Vertebrata
atau hewan yang mempunyai tulang belakang dikelompokkan menjadi lima kelas,
yaitu:
1) Pisces atau ikan. Pisces mempunya
ciri-ciri sebagai berikut:
·
Tubuhnya
pipih baik lateral maupun dorsoventral.
·
Hidup
di air.
·
Kulit
tubuh bersisik dan berlendir.
·
Bernapas
dengan insang.
·
Berenang
dengan menggunakan sirip.
·
Mempunyai
gurat sisi untuk mengetahui tekanan air.
·
Memiliki
jantung yang terdiri dari dua ruangan.
·
Mempunyai
gelembung renang.
·
Berdarah
dingin.
·
Berkembang
biak dengan bertelur.
Berdasarkan penyusun tulangnya, ikan
dibedakan menjadi dua subkelas yaitu
a) Ikan bertulang rawan (Chondrichthyes), contohnya ikan cucut,
ikan pari, dan ikan hiu.
b) Ikan bertulang sejati (Osteichthyes) contohnya ikan mas, ikan
kakap, ikan bandeng, ikan gurami, dan sebagainya.
Ikan dapat dimanfaatkan manusia
sebagai bahan makanan, serta dapat dibudidayakan sebagai ikan hias.
2) Amphibia atau amfibi. Amfibi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Memiliki
dua fase hidup, yaitu fase kehidupan di darat dan di laut.
·
Memunyai
kulit lembab dan berlendir.
·
Memiliki
dia pasang kaki.
·
Berkembangbias
dengan melepaskan telurnya dan dibuahi oleh pejntan di luar tubuh.
Amfibi dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu
a) Ordo Urodela, contohnya Salamander.
b) Ordo Anura, contohnya katak hijau
dan kodok darat.
c) Ordo apoda, contohnya Ichtyosis glutinous, yang merupakan
amfibi yang tidak berkaki dengan bentuk tubuh memanjang seperti cacing.
3) Reptilia atau hewan melata. Reptil
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Tubuh
terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor.
·
Dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan darat.
·
Bernapas
dengan paru-paru.
·
Tubuh
tertutup oleh kulit yang kering.
·
Dapat
mengelupas seperti pada sisik ular.
·
Berkembang
biak melalui perkawinan.
Reptilia dibedakan menjadi empat ordo yaitu:
a) Ordo Squamata
Ordo ini dibedakan menjadi subordo Lacertilia (contohnya kadal, bunglon,
dan komodo) dan subordo Ophidia (contohnya
ular piton, ular laut, ular kobra).
b) Ordo Chelonia
Hewan pada ordo ini bertubuh
tertutup oleh perisai berupa lempengan tungang yang disebut karapaks pada bagian atas, serta plastron pada bagian bawah yang
berfungsi untuk melindungi organ tubuhnya. Contohnya adalah kura-kura dan
penyu.
c) Ordo Crocodilla
Hewan pada ordo ini memiliki kulit
tebal serta rahang dan gigi yang kuat. Otot ekor berkembang baik untuk
mendorong tubuhnya saat berenang di air. Contohnya adalah buaya dan aligator.
d) Ordo Rhynchocephalia
Ordo ono merupakan ordo paling
primitif. Jenis yang masih hidup hanya jenis Tuantara yang hidup di Selandia Baru.
4) Aves atau burung. Aves mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
·
Tubuh
terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor.
·
Tubuh
tertutup bulu yang terdiri dari zat keratin.
·
Mempunyai
paruh, mata, dan lubang hidung.
·
Memiliki
dua pasang kaki.
·
Bernapas
dengan paru-paru.
·
Hidup
di darat
Burung dapat dimanfaatkan manusia
sebagai sumber daging, sebagai hewan hias, serta dapat membantu dalam
pemberantasan hama tanaman.
5) Mamalia atau hewan menyusui. Mamalia
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Memiliki
kelenjar susu.
·
Tubuh
ditutupi oleh rambut.
·
Bernapas
dengan paru-padu.
·
Umunya
hidup di darat, tetapi ada pula yang hidup di laut.
·
Sistem
pencernaannya sempurna dan kompleks.
·
Berkembang
biak dengan berana.
Mamallia dibagi menjadi sebelas ordo, yaitu:
a) Monotrema atau mamalia bertelur, contohnya Platypus dan Ecchidna.
b) Mamalia berkantung, contohnya koala,
kanguru, dan kuskus.
c) Mamalia tidak bergigi contohnya
trenggiling dan armadilo.
d) Karnivora atau binatang buas
contohnya singa, harimau, kucing, dan anjing.
e) Mamalia pemakan serangga contohnya
cucurut dan landak.
f) Mamalia yang hidup di air contohnya
paus, pesut, singa laut dan lumba-lumba.
g) Mamalia bertelapak, terdiri dari dua
spesies yaitu
-
Mamalia
berkuku ganjil, contohnya kuda dan keledai berteracak satu, serta badak dan
tapir bertelacak tiga.
-
Mamalia
berkuku genap contohnya sapi, kambing, kerbai, dan banteng.
h) Mamalia pengerat contohnya kelinci,
tikus, tupai, dan marmut.
i)
Mamalia
berbelalai contohnya gajah.
j)
Mamalia
terbang contohnya kelelawar.
k) Bangsa primata atau bangsa kera,
contohnya kera, monyet, orangutan, simpanse, dan gorilla.
C. Pengertian
Sel dan Jaringan
1.
Pengertian Sel.
Sel
berasal dari bahasa Latin, yaitu cella
yang berarti ruangan kecil. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke
(1693-1703), seorang ilmuan dari Inggris. Ia mengamati sayatan tipis gabus
tutup botol melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Ada beberapa teori
tentang sel, antara lain:
a. Sel
merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup. Semua makhluk hidup
tersusun atas sel. Teori ini dikemukakan
oleh M. Scheleiden (1804-1881), yang
merupakan penemu sel tumbuhan, serta Thoedore
Schwann (1810-1882), yang merupakan penemu sel hewan.
b. Sel
merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup dan mengatur fungsi pada makhluk
hidup (Max Schulze, 1961).
c. Sel
adalah kesatuan pertumbuhan dari makhluk hidup. Makhluk hidup berasal dari
pertumbuhan sel sebelumnya “omne cellulae
a cellulae” (Rudolf Virchow,
1958).
d. Sel
merupakan kesatuan hereditas (sifat menurun) makhluk hidup. Sel mengandung
sifat keturunan (genetik)atau hereditas yangdiwariskan pada keturunannya (Gregor Mendel, 1822-1884).
Dari pengertian-pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa sel adalah bagian terkecil penyusun tubuh makhluk hidup.
2. Pengertian
Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama, sehingga jaringan hanya
dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak atau multiseluler.
D. Bagian
dari Sel Hewan
Sel hewan memiliki
bagian-bagian atau struktur sel, yaitu:
a. Membran
sel
Membran sel merupakan bagian sel yang paling luar. Membran
sel merupakan suatu selaput yang tersusun dari lemak (dua lapis; terdapat di
bagian tengah membran) dan protein yang terdiri atas protein perifer atau
protein tepi yang menyusun tepi luar dan dalam membran serta protein integral
yang menembuas ke dalam dua lapisan lemak, yang bersifat semipermeable, artinya membran sel hanya bisa dilewati oleh zat-zat
tertentu saja seperti air, zat yang larut dalam lemak, dan ion tertentu.
Membran sel berfungsi untuk melindungi isi sel.
Mengatur keluar masuknya molekul-molekul yang bersifat semipermeable, serta berfungsi sebagai reseptor, yaitu glikopen.
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel
(selain neukleoplasma atau plasma inti) yang mengandung berbagai macam zat yang
berbentuk koloid. Sitoplasma terdapat
diantara membran sel dan inti sel. Komponen terbesar dalam sitoplasma adalah
air, yaitu sebesar 80-90%. Zat-zat lain yang larut dalam sitoplasma adalah
glukosa, protein, lemak, garam mineral, vitamin, dan hormon.
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan
bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel (enzim-enzim, ion-ion,
gula, lemak, dan protein), tempat terjadinya pembongkaran dan penyusunan zat-zat
melalui reaksi-reaksi kimia. Contohnya pembentukan energi, sistesis asam lemak,
asam amino, dan nukleotida.
c. Nukleus
atau Inti Sel
Nukleus adalah organel terbesar yang terdapat dalam
sel. Nukleus terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Nukleus
dibatasi oleh sepasang membran inti yang berpori.
Nukleus terdiri atas:
ü Membran
nukleus, yaitu membran luar yang langsunng berhubungan dengan retikulum endoplasma
dan akhirnya ke membran sel.
ü Nukleoplasma,
disebut juga matriks nukleus yang bersifat gen, yang tersusun atas air,
protein, ion, enzim, dan asam inti. Nukleoplasma mengandung benang-benang
kromatin (benang penyerap warna), yang disebut dengan kromosom. Kromosom
terdiri atas protein dan DNA. dNA akan mengopi diri membentuk RNA.
ü Nukleolus,
yang disebut juga anak inti yang terbentuk pada saat terjadi proses sintesis
RNA dalam nukleus. Nukeolus merupakan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan
transkripsi RNA.
Nukleolus mempnuyai beberapa fungsi
antara lain sebagai pengendali seluruh kegiatan sel, pengatur pembelahan sel,
pembawa informasi genetik, yaitu DNA, yang akan mewariskan sifat-sifatnya
melalui pembelahan sel.
d. Sentriol
Sentriol
dapat dilihat ketika sel melakukan pembelahan. Pada fase tertentu sentriol
memiliki silia/flagel dan hanya ditemui pada sel hewan. Sentriol terletak tegak
lurus antarsesamanya dua bagian. Tiap-tiap bagian menunjukkan kutub sel, maka
terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub dan berfungsi
menarik kromosom menuju kutub masing-masing.
e. Retikulum
Endoplasma
Retikulum
endoplasma adalah lanjutan dari membran luar inti sel yang membentuk saluran
berliku menuju sitoplasma dan bermuara pada membran sel. Retikulum endoplasma
terbagi mendaji dua, yaitu:
a) retikulum
endoplasma kasar, merupakan retikulum endoplasma yang penuh dengan ribosom yang
tampak seperti bintik-bintik, berfungsi untuk sintesis protein, dan
b) retikulum
endoplasma halus, merupakan retikulum endoplasma yang tidak mengandung ribosom,
berfungsi untuk mensintesis molekul-molekul lemak.
Retikulum endoplasma berfungsi untuk
menampung protein yang dihasilkan oleh ribosom yang masuk ke dalam retikulum
endoplasma untuk disalurkan ke kompleks golgi yang berakhir pada sel. Hal itu
dilakukan oleh retikulum endoplasma kasar, mensintesis lemak dan kolesterol,
dilakukan retikulum endoplasma kasar dan halus, menetralkan racun oleh
retikulum endoplasma halus, serta transportasi molekul-molekul yang satu ke bagian
yang lain, dilakukan oleh retikulum endoplasma kasar dan halus.
f. Ribosom
Ribosom
merupakan bagian terkecil yang berbentuk butiran-butiran, yang terdapat di
sitoplasma maupun menempel pada membran retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi
untuk mensintesis protein.
g. Badan
Golgi atau Kompleks Golgi
Badan golgi tersusun atas membran yang berbentuk
kantong pipih, berupa pembuluh, gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkuk.
Badan golgi berfungsi untuk mengeluarkan protein dan lendir, sehingga sering
disebut juga organ sekresi.
h. Lisosom
Lisosom
merupakan membran yang berbentuk kantung kecil, berisi enzim hidrolase yang
disebut lisozim. Lisozim berfungsi untuk mencerna zat-zat yang masuk ke dalam
sel
Proses
pencernaan oleh lisosom:
Misalnya,
sel menelan benda asing berupa bakteri secara fagositosisà
bakeri dimasukkan ke dalam vakuolaà didatangi
lisosomà
membran lisosom dan membranvakuola bersinggunganà membran bersatuàenzim
dari lisosom masuk ke vakuolaà mencerna bakteri.
i.
Vakuola
Vakuola
adalah ruangan sel yang berisi cairan dan dibatasi oleh suatu membran yang sama
dengan membran sel. Vakuola pada sel hewan berukuran kecil. Pada protozoa terdapat vakuola makanan yang
berisi makanan dan berfungsi untuk mencerna makanan, serta vakuola berdenyut
atau vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa berbentuk cair
dan mengatur keseimbangan air pada sel.
j.
Badan Mikro
Badan Mikro pada sel hewan terdiri atas peroksiskom.
Peroksiskom, banyak terdapat pada sel-sel yang banyak melakukan respirasi,
seperti sel hati, ginjal, dan otot. Peroksiskom mengandung enzim katalase yang
menguraikan hidrogen peroksida yang
bersifat racun menjadi oksigen dan air. Peroksiskom berperan dalam metabolisme
lemak dan fotorespirasi.
k. Mitokondria
Mitokondria
merupakan srtuktur yang berbentuk bermacam-macam dengan ukuran sebesar bakteri.
Secara umum, mitokondria berbentuk butiran/benang dan sifatnya mudah berubah.
Mitokondria
memiliki dua membran, yaitu membran luar (yang mirip dengan plasma) dan membran
dalam dimana pada membran dalam terjadi pelekukan kearah dalam membentuk
krista, dimana permukaan membran semakin luas sehingga proses respirasi semakin
efektif.
l.
Mikortobulus dan Mikrofilamen
Mikrotobulus
berupa benang-benang spindel kaku yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu pembelahan.
Selain itu berguna pula untuk menyusun sentriol, flagel, dan silia. Secara
umum, mikrotobulus berguna pada pergerakan sel.
Mikrofilamen
merupakan benang-benang halus, tipis, dan memanjang. Mikrofilamen mempunyai dua
protein yaitu aktin dan miosin. Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot
dan membentuk rangka dalam pada sel.
E.
Macam- macam Jaringan Hewan
Jaringan
pada vertebrata, atau hewan tingkat tinggi yanng mempunyai tulang belakang,
dalam dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:
1. Jaringan
meristematik
Jaringan
meristematik pada hewan terdapat pada tahap perkembangan embrio dan hanya pada
bagian tertentu, seperti pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum
tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.
2. Jaringan
epitel
Jaringan
epitel merupakan jaringan untuk menutupi tubuh, atau bagian alat tubuh serta
melindungi jaringan yang lain. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang
tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antarsel. Lapisan epitel bertumpu pada
suatu membran dasar. Sel-sel epitel ada pula yang dilengkapi dengan silia atau
rambut-rambut halus pada permukaannya.
Berdasarkan
atas banyak lapisan sel penyusunnya, epitel dibedakan menjadi epitel selapis (epitel sederhana) dan epitel berlapis, sedangkan epitel yang
berdasarkan bentuk selnya dapat dibedakan menjadi:
a) Jaringan
epitel pipih
Jaringan
epitel pipih terdapat pada ginjal, paru-paru, pembuluh darah, dan jantung.
Funngsinya untuk proses osmosis dan difusi, serta filter atau penyaring zat ke dalam tubuh.
b) Jaringan
epitel kubus
Jaringan
epitel kubus terdapat pada permukaan ovarium, lensa mata, saluran ginjal, sel
pigmen, retina, dan kelenjar. Fungsinya untuk sekresi dan penyerapan.
c) Jaringan
epitel selapis kolumner
Jaringan
epitel selapis kolumner terdapat apda alat pernapasan dan daluran pencernaan.
Fungsinya untuk sekresi lendir pada alat pernapasan dan saluran pencernaan.
Berdasarkan
struktur dan fungsinya, epitel dibedakan menjadi:
a) Jaringan
epitel penutup
Jaringan
ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga, atau lapisan
di sebelah dalam dari saluran pencernaan dan pembuluh darah. Jaringan ini
berperan untuk melapisi tubuh dan jaringan lainnya.
b) Jaringan
epitel kelenjar
Jaringan
ini tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu menghasilkan sekret dan getah cair.
Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya, kelenjar dapat dibedakan
menjadi:
-
Kelenjar eksokrin, yang merupakan
kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk mengeluarkan hasil sekresinya
berupa air ludah, enzim, dan keringat.
-
Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar
yang tidak memiliki saliran pengeluaran. Hormon yang dihasilkan langsung masuk
ke pembuluh darah.
3. Jaringan
Pengikat (Penyokong)
Jaringan pengikat atau penyokong merupakan jaringan
yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Letak
sel-sel jaingan pengikat relatif berjauhan, sehingga terdapat ruang interseluler interseluler yang
mengandung matriks lebih banyak. Fungsi jaringan pengikat adalah sebagai
berikut:
a) mengikat
suatu jaringan ke jaringan yang lain,
b) membungkus
organ-organ,
c) mengisi
rongga diantara organ,
d) mengangkut
zat oksigen dan makanan ke jaringan lain,
e) mengangkut
sisa-sisa metabolisme ke alat pengeluaran,
f) menghasilkan
kekebalan,
g) mengganti
jaringan yang rusak,
h) menetralkan
racun, dan
i)
membentuk keranka penyokong.
Jaringan
pengikat terdiri atas empat macam, yaitu
a. Jaringan
ikat biasa
Jaringan
ikat biasa terdiri atas jaringan ikat
padat dan jaringan ikat longgar.
Contoh jaringan ikat padat adalah pada tendon otot (ujung berkas otot yang melekat
pada tulang), sedangkan jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi
ruangan diantara organ-organ.
b. Jaringan
ikat khusus
Jaringan
ikat khusus merupakan jaringan yang memiliki fungsi khusus, seperti menyimpan
energi dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah.
c. Jaringan
ikat penyokong
Jaringan
ikat penyokong terdiri atas:
1) Jaringan
tulang rawan (kartilago)
Jaringan
ini bersifat kuat dan lentur. Jaringan tulang rawan berfungsi sebagai rangka
tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta
melicinkan permukaan tulang dan sendi. Ada tiga macam tulang rawan yaitu tulang
rawan hialin (terdapat pada ujung
tulang rusuk, cakram episfis, dan permukaan tulang di daerah persendian),
tulang rawan elastis (terdapat pada
daun telinga, epiglotis, dan bronkiolus), serta tulang rawan fibrosa (terdapat pada pertemuan tulang
kemaluan).
2) Jaringan
tulang sejati
Jaringan tulang sejati
merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral yang disusun oleh sel-sel
tulang. Ada dua macam tulang sejati, yaitu tulang kompak atau tulang padat,
serta tulang bunga karang atau tulang berongga. Jaringan tulang rawan sejati
dapat ditemukan pada tulang panjang.
d. Jaringan
ikat penghubung
Jaringan
ikat penghubung terdiri atas jaringan darah dan jaringan limfa. Secara umum,
sel-sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali limfosit dan monosit (sel
darah putih), dibentuk di dalam jaringan limfe.
Jaringan
darah terdiri atas:
1) Plasma
darah, merupakan zat antarsel yang mengandung sel darah dan keping darah. Plasma
darah mengandung zat organik dan anorganik.
2) Sel
darah merah (eritrosit), berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan hemoglobin.
3) Sel
darah putih (leukosit) berfungsi sebagai pelindung terhadap benda asing yang
masuk ke tiubuh
4) Keping
darah (trombosit) berperan dalam proses pembekuan darah.
Jaringan limfe atau getah bening adalah
cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah
ditambah dengan limfosit dan antibodi. Sel limfosit adalah salah satu jenis sel
darah putih (leukosit)dan berfungsi sebagai penghasil antibodi.
4. Jaringan
Otot
Jaringan
otot berperan dalam pergerakan organ tubuh, umumnya terdiri atas sel-sel yang
berbentuk serabut, sel-selnya tersusun dalam berkas-berkas yang dibungkus oleh
jaringan pengikat. Kemampian otot untuk berkontraksi disebabkan adanya serabut
konttraktil yang disebit miofibril.
Jaringan
otot terdiri atas tiga macam, yaitu:
a. Jaringan
otot rangka atau jaringan otot lurik
Jaringan
otot rangka terdiri atas sel-sel otot yang memiliki garis gelap dan terang
berelang-seling apabila diamati dibawah mikrooskop. Selnya berbentuk silinder
dan berinti banyak ditengah sarkoplasma. Otot rangka bekerja dibawah kesadaran,
dan berkontraksi kuat, tetapi mudah lelah. Otot rangka biasanya melekat pada
rangka seperti bisep dan trisep.
b. Jaringan
otot polos
Jaringan
otot polos tidak mempunyai serabut kontraktil yang mempunyai garis gelap
terang, serta selnya bergelendong. Selnya berinti satu, bekerja secara tidak
sadar. Kontraksinya lambat dan tidak cepat lelah. Otot polos terdapat pada
lambung, usus, otot visera, serta pembuluh darah.
c. Jaringan
otot jantung
Jaringan
otot jantung terdiri atas sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang, serta
bercabang-cabang yang saling berhubungan satu sama lain. Selnya mempunyai
banyak inti, kontraksinya secara tidak sadar, kuat, dan berirama. Jaringan otot
jantung terdapat pada jantung.
5.
Jaringan syaraf
Jaringan syaraf terdiri atas sel-sel syaraf
(neuron)yang berfungsi untuk menerima dan memindahkan rangsang dari bagian
tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lainnya.
Neuron mempunyai dua bagian utama yaitu badan sel
dan prosesus atau penjuluran sitoplasma, yang terdiri atas dendrit dan akson.
Dendrit adalah serabut khusus yang bercabang-cabang,
berfungsi untuk menerima sinyal dan menyalurkannya ke badan sel.
Akson adalah serabut panjang yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari cadan sel ke neuron lain atau menyampaikan respons ke
organ efektor. Akson seringkali diselubungi oleh sel Schwann
Neuron dibagi menjadi tiga, yaitu neuron sensorik
(menyampaikan impuls dari indra ke syaraf pusat), neuron motorik (menyampaikan
impuls dari syaraf pusat ke organ efektor), serta neuron konektor atau jaringan
konektor (penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan pada pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat dipaparkan pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian
klasifikasi
Klasifikasi adalah penggolongan
atau pengelompokan berbagai jenis mahluk hidup untuk mempermudah mempelajari jenis-jenis mahluk hidup tersebut.
2. Klasifikasi
makhluk hidup dari kingdom animalia
Berdasarkan ada dan
tidaknya tulang punggung, kingdom animalia dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu
a. Invertebrata/
avertebrata (hewan tidak mempunyai tulang punggung)
b. Vertebrata
(hewan yang mempunyai tulang punggung).
3. Pengertian
sel
Sel berasal dari bahasa
Latin, yaitu cella yang berarti
ruangan kecil. Sel merupakan bagian terkecil penyusun tubuh makhluk hidup.
4. Bagian-bagian
dan fungsi sel hewan
Sel hewan memiliki
bagian-bagian atau struktur sel, yaitu:
a. Membran
sel
Membran sel berfungsi
untuk melindungi isi sel. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul yang
bersifat semipermeable, serta
berfungsi sebagai reseptor, yaitu glikopen.
b. Sitoplasma
Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel
(enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak, dan protein), tempat terjadinya
pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia.
c. Nukleolus
atau inti sel
Nukleolus
mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai pengendali seluruh kegiatan sel,
pengatur pembelahan sel, pembawa informasi genetik, yaitu DNA, yang akan
mewariskan sifat-sifatnya melalui pembelahan sel.
d. Sentriol
Sentriol terletak tegak
lurus antarsesamanya dua bagian. Tiap-tiap bagian menunjukkan kutub sel, maka
terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub dan berfungsi
menarik kromosom menuju kutub masing-masing.
e. Retikulum
Endoplasma
Retikulum endoplasma
berfungsi untuk menampung protein yang dihasilkan oleh ribosom yang masuk ke
dalam retikulum endoplasma untuk disalurkan ke kompleks golgi yang berakhir
pada sel.
f. Robosom
Ribosom
berfungsi untuk mensintesis protein.
g. Badan
Golgi atau Kompleks Golgi
Badan golgi berfungsi
untuk mengeluarkan protein dan lendir, sehingga sering disebut juga organ
sekresi.
h. Lisosom
Lisosom merupakan
membran yang berbentuk kantung kecil, berisi enzim hidrolase yang disebut
lisozim. Lisozim berfungsi untuk mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel
i.
Vakuola
Pada protozoa terdapat vakuola makanan yang
berisi makanan dan berfungsi untuk mencerna makanan, serta vakuola berdenyut
atau vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa berbentuk cair
dan mengatur keseimbangan air pada sel.
j.
Badan Mikro
Badan Mikro pada sel
hewan terdiri atas peroksiskom. Peroksiskom mengandung enzim katalase yang
menguraikan hidrogen peroksida yang
bersifat racun menjadi oksigen dan air. Peroksiskom berperan dalam metabolisme
lemak dan fotorespirasi.
k. Mitokondria
Mitokondria memiliki
dua membran, yaitu membran luar (yang mirip dengan plasma) dan membran dalam
dimana pada membran dalam terjadi pelekukan kearah dalam membentuk krista,
dimana permukaan membran semakin luas sehingga proses respirasi semakin
efektif.
l.
Mikortobulus dan Mikrofilamen
Mikrotobulus berupa
benang-benang spindel kaku yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu
pembelahan dan untuk menyusun sentriol, flagel, dan silia. Secara umum,
mikrotobulus berguna pada pergerakan sel.
5. Macam-macam
jaringan hewan
Jaringan pada
vertebrata, atau hewan tingkat tinggi yanng mempunyai tulang belakang, dalam
dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu:
a. Jaringan
meristematik
b. Jaringan
epitel
c. Jaringan
pengikat (penyokong)
d. Jaringan
otot
e. Jaringan
syaraf
DAFTAR PUSTAKA
Nunung Nurhidayati. (2009). Pelajaran IPA-Biologi Bilingual untuk SMP/MTs kelas VII. Bandung:
Yrama Widya.
Kusnandi, Soni Muhsihin, Yayan
Sanjaya. (2010). Buku Saku Biologi SMA.
Jakarta: PT. Kawan Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar