Senin, 31 Maret 2014

Cerpen Kiriman Muttaqin 2

Cinta Tulus 2

Seakan masih tak percaya akan kenangan yang banyak dilewatinya bersama pacarnya hingga saat ini dia selalu merayakan tanggal jadianya setaip bulan sendiri. Masih dia lamunkan sosok orang terbaik yang dimilikinya setiap waktu, hingga suatu ketika dia bermimpi, bertemu pacarnya.


Dia berusaha untuk menenangkan hati dan pikiranya, sebab beberapa minggu lagi ujian akan dilaksanakan. Dalam setiap sujudnya kepada sang pencipta ia berdoa sembari meminta ketabahan dan kekuatan terselipkan doa tulusnya kepadaa pacarnya.





B: ya allah ya tuhanku,, hanya kepadamulah hamba mbersujud memohon ampun dan perlindungan, berikakanlah tempat yang memang kau takdirkan untuk nya,,,,, trimalah ia di sampingmu ya allah ,,, hamba sadar hamba telah menyia-nyiakan orang yang sangat baik, hamba menyadari kesalahan hamba, ya allah samapaikanlah maaf ku kepadanya.jagalah ia didekatmu. Karena aku mencintainya,trimakasih engkau telah memberikan orang yang baik kepadaku walaupun hanya sekejap aku rasakan bersamanya namun aku bahagia.(meneteslah air matanya dalam gelapnya malam)





Di pagi hari kemudian dia merasa lega dan bersemangat ke sekolah. Pelajaranpun di mulai, dilihatlah bangku milik pacarnya yang dimana setiap harinya dia selalu liat ada sosok ceria dan periang disana namun beberapa waktu ini terlihat kosong bak tak berpenghuni lagi. Terbawalah dalam lamunan kesedihan, ditatapnya lagi bangku itu dan benar saja terlihat sosok laki-laki tersenyum kepadanya dan berkata





“aku memaafkanmu,aku sayang kamu,aku akan menjaga dan mencintaimu selamanya.... tetaplah hidup untukku”





Tersadar dari bengongnya dia tercenggang, mana mungkin itu ia. Ditolehnya lagi mengarah bangku dan tak terlihat apapun disitu, dalam hatinya berkata





“ya allah.. apa yang sedang aku lihat tadi, apa mungkin itu ia.... apa benar ia sudah memaafkan aku..ya allah apa maksud dari semua ini”





Perasaanya bercampur menjadi satu, dan dengan cepat dia permisi ke kamar mandi. Disanalah dia menangis tak percaya dan kembali merasa bersalah, masih terbayang akan semua yang pernah dia lakukan. Datanglah seorang temannya





D: heii... kamu kenapa????


B: aku melihat dia dilokal tadi.... (dengan nada terenggah-enggah menahaan tangis)


D: dia...... mana mungkin !!! aku tahu kamu masih belum bisa menerima kepergiaanya, tapi jangan nggigo juga,,, mana mungkin orang yang sudah meninggal bisa datang lagi.


B: aku melihatnya,,, kamu tidak tahu apa yang terjadi tadi, kamu tahu apa soal ini semua ??? (nada keras dan membentak)


D: maafin aku,  aku tak bermaksud berkata kasar sama kamu, tapi beerfikirlah yang jernih, mana mungkin orang yang sudah tiada bisa datang dan bercakap dengan kita layaknya orang yang masih hidup ( dengan nada bersalah, dan mengelus lengan kawannya )


B: kenapa sampai begini,, aku bingung, aku sedih.... ( menangis panjang)


D: iya... aku tahu perasaanmu, tapi apa dengan ini dia akan senang melihatmu terus begini, aku yakin dia ingin kamu tetap kuat dia ingin kamu melupakannya dan jalani hidup selanjutnya.tetaplah simpan dia dihatimu.mungkin dia amat senang apabila kamu bisa terus menjalani hidup dengan baik walau tak bersamanya.


B: iyaa.... trimakasih sekarang aku mengerti apa maksud perkataanya dalam lamunanku tadi, dia ingin aku tetap menjalani hidup dengan baik.(nada semangat)


D: baguslah jika kamu mengerti, sekarang hapuslah air matamu dan segera kita kembali ke kelas palajaran hampir saja mau berakhir.





Hari-hari dia lewati dengan semangat dan perjuangan, kini dia mampu bangkit dari kesedihan mendalam, setiap harinya tetap dia bawakan mawar segar yang dia taburkan kemakam pacarnya sembari slalu berdoa dan berkata





“trimakasih untuk hidup yang telah kamu selamatkan, aku mengerti apa kehendakmu saat ini, trimakasih untuk semuanya aku akan tetap menyimpan cintamu dalam lubuk hatiku yang paling dalam, sekali lagi trimakasih,,,, i love you”





Tak tersadar hari berganti begitu cepat, ujianpun akan dilaksanakan tepat 2hari yang kan datang. Dengan banyak persiapan dan semangat yang membara siap untuk manghadapi ujian UAS dan UN.


Dihari minggu ia datang kembali kemakam pacarnya, dan tak lupa membawakan bunga untuk ditaburkan kemakamnya, selalu dan setiap saat tak lupa dia sellau mendoakannya. Hingga terucap dalam sanubarinya





“sayang... besok aku akan memulai ujian, doakan aku ya.. jaga aku dalam setiap hariku, tidurlah tenang di sana,semoga kamu sellau bahagia disana, melihat semua keindahan surga yang jika disini pasti nggak ada, sayang aku sayang kamu, maafin aku...... trimakasih untuk kasih sayang dan semua yang telah engkau berikan..aku mungkin akan jarang datang kesini,aku akan menggapai mimpiku tanpa meninggalkan semua cinta dan kenangan bersamamu.... SELAMAT TINGGAL”





Dengan langkah pasti meninggalkan tempat peristirahatan terakhir kekasihya, tetesan air mata masih saja tak dapat di bendung, amat bersedih seharusnya bersama untuk melangkah menggaapi asa, cita-cita bersama namun hanya sampai saat kacelakaan itu terjadi, disanalah terakhir kali pertemuan dan perbincangan terkahir bergulir.betapa tidak begitu tulus kasih sayang dan cintanya namun penghianatan lah yang terbalas mengingatkan akan kesalahan selamanya pada dirinya, hingga sesampainya dirumah segeralah dia mandi dan makan, sembari belajar di dalam kamar masih terbayang lah wajah ceria kekasihnya.alih-alih ingin belajar namun tersenduh tangisan, berlinanglah air matanya. Hingga sejam kesedihan menghantuinya beralihlah dia mengusap matanya seraya bangkit dari kesedihan terdengar ketukan dari pintu kamarnya...





F: (Tok...tokk...tookk- suara ketukan pintu)... nak bukak pintunya, ada titipan dari adik pacarmu...


B: iyaaa... buu.... bentar...... (dengan cepat menghapus air matanya dan berlari menuju pintu)


Apa itu bu......???


F: gak tahu.... suruh kasih kekamu langsung katanya, niii..... liat aja sendiri.... kamu nagis lagi????? (wajah heran)


B: enggak kok buk, tadi kena debu waktu cari buku,...... makasih bu...


F: ya dah ibu mau masak dulu, belajarlah jangan lupa ........


B: iya buu..... ????? ( sambil menutup pintu)





Bergulinglah dia di kasur sambil membuka surat yang dititipkan pada ibunya tadi, dengan penasaran dan hati berdebar dibukalah lipatan-lipaytan surat tersebut, tercetak indah tulisan dalam secercik kertas dihadapanya.





Dear sayang....


Sayang, saat kamu membaca surat ini mungkin aku tak lagi ada di dekatmu.aku bahagia bisa menjadi bagian dari hidupmu, menjadi orang yang akan melindungimu. Maaf.. jika selama kita pacaran aku ada kesalahan dan kehilafan, aku bahagia bisa memiliki kekasih sepertimu, mau mencintai dan menerima aku apa adanya.sebenarnya aku sudah lama tahu kedekatanmu degan mantanmu,aku pernah melihat sedikit sms mesra mu kepadanya dan akupun sering mrlihatmu berduaan di belakang kelas. Tapi aku hanya tidak mau karena ini kita bertengkar dan putus karena aku sangat  menyayangimu, dan akaupun punya sebuah  harapan dimana suatu saat nanti aku  menjadi kepala keluarga dan membina sebuah keluarga sederhana bersamamu. Sebenarnya ada rasa kekecewaan yang terselip namun aku mencoba untuk menahanya dan tak penting untuk mengatakanya. Mungkin dibalik semua rasa perduliku terhadapmu  terdapap kesalahan, hingga semua bisa terjadi. Sayang aku selalu memaafkanmu, sebelum kamu berkataa maaf aku telah lebih dulu memeaafkanmu. Semogaa kamu bisa bahagia bersama orang selain aku. Aku ingin kamu tetap semangat menjalani hidup ini tanpa ada aku, aku ingin kamu bisa mencapai cita-cita dan membahagiakan orang-orang di sekitarmu. Sayang aku akan senang  jika kamu bisa melupakan kenangan kita dan memulai kehidupan yang baru, biarlah aku kau simpan dalam memori kenanganmu. Mulailah keHidupan yang baru, kamu hanya bisa bahagia tanpa aku. Aku kan tetap mencintai  dan menyayangimu selamanya.... i love you sayang....





Meneteslah air mataya, dengan senduhan kecil saat telah habis kata yang tertulis dalam kertas, tak dapat tertahan lagi semakin deras keluar air matanya hingga diateringat semuaa kesalahan yang telah dia perbuat, menyia-nyiakan orang yang telah tulus mencintainya. Teringat saat dia melihat bayangan dia bangku itu bahwa ia telah memaafkannya.





“sayang, maafin aku, aku bodoh telah menyia-nyiakan kamu yang  jelas-jelas  mencintaiku dengan setulus hati, kau telah memberikan seluruh kasih sayangmu padaku tapi apa yang aku balas hanya kesakitan untukmu... maafkan aku. Trimakasih untuk cintamu, kau telah memberikan pelajaran arti ketulusan kepadaku  dan sampai kapanpun kau akan selalu ada dihatiku.... maafkan aku ”







Saat itu juga dia mulai menepakkan kaki dengan pasti dan semangat yang besar, demi orang yang mencintainya setulus hati dia mulai untuk menggapai cita-cita dan membahagiakan orang-orang disekelilingnya. Tanpa ragu dia mulai bisa benar-benar melupakan kesalahannya dan memulai hidup yang baru, hingga semua berjalan dengan lancar. Dimana saat pengumuman dia hanya santai dan sedikit penasaran,terhadap hasil apa yang dia dapatkan. Tak lama kemudian terlihatlah amplop didepan matanya dan lekas ia baca terkejutlah “ LULUS” sepatah kata yang membuat girang hatinya.





Selekas itu segeralah dia pulang dan menyampaikan berita ini kepada kedua orang tuanya, setelah semuanya mengetahui hasil yang dia dapat bergegaslah dia kemakam. Hingga sesampainya disitu





“sayang... alhamdulillah aku lulus, terima kasih untuk semuanya dan trima kasih karena kau bisa menguatkan dan menjadi inspirasiku, aku akan melanjutkan studyku mungkin aku takkan sering datang kesini , aku harap kamu bisa mengerti. Dan aku akan selalu mendoakanmu dimanapun aku berada,titip kenangan kita disurga sayang”





Beberapa bulan kemudian saat dia mendaftar kuliah, dimana hari itu panas dan penuh calon-calon kontestan pelamar yang membuat suasana semakin panas karena desakan saat mendaftar hingga dia duduk sejenak beristirahat, tak sengaja dia menoleh-noleh siaapa tahu ada temannya yang mendaftar juga. Alih-alih mencari temennya dia malah melihaat sosok yang mencengangkan hati dan pikirannya,sejenak ia tak percaya. Tersadar seketika dan dilihatlah dimana dia menatap tadi,





“ tak mungkin..... menghayal ataukah ini memang terjadi??? Siapa dia,???”





Sejanak berfikira dalam-dalam dan akhirnya





“ ahh... bukan, aku salah lihat hanya halusinasi dan mungkin khayalan saja karena kecapeaan”





B: ya robb...... berikanlah hamba kekuatan dan keiklasan sepenuhnya, berikanlah kemudahan bagi jalan kehidupan hamba, ya rob... jauhkan lah hamba dari khayalan semata yang membuat hamba kembali terjatuh dalam lautan kesedihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar