PENGERTIAN
Secara
epistemologi, istilah Idealisme berasal dari kata idea yang artinya
adalah sesuatu yang hadir dalam jiwa (Plato), jadi pandangan ini lebih
menekankan hal-hal bersifat ide, dan merendahkan hal-hal yang materi dan fisik.
Realitas sendiri dijelaskan dengan gejala-gejala psikis, roh, pikiran, diri,
pikiran mutlak, bukan berkenaan dengan materi.
Idealisme
merupakan salah satu aliran filsafat tradisional yang paling
tua. Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang
mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata
bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan
bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita
melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta
menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Idea sendiri selalu tetap atau tidak
mengalami perubahan serta penggeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan
idea.
Idealisme
dalam artian umum seperti paham atau keinginan yang sesuai dengan ideal atau
pakemnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Idealisme artinya adalah ilmu
filsafat yg menganggap pikiran atau cita-cita sbg satu-satunya hal yang benar
yg dapat dicamkan dan dipahami.
Idealisme
adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan
dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah manifestasi
dalam ide. Karena pandangannya yang idealis itulah idealisme sering disebut
sebagai lawan dari aliran realisme. Tetapi, aliran ini justru muncul atas feed
back realisme yang menganggap realitas sebagai kebenaran tertinggi.
Idealisme
menganggap, bahwa yang konkret hanyalah bayang-bayang, yang terdapat dalam akal
pikiran manusia. Kaum idealisme sering menyebutnya dengan ide atau gagasan. Seorang
realisme tidak menyetujui pandangan tersebut. Kaum realisme berpendapat bahwa
yang ada itu adalah yang nyata, riil, empiris, bisa dipegang, bisa diamati dan
lain-lain. Dengan kata lain sesuatu yang nyata adalah sesuatu yang bisa
diindrakan (bisa diterima oleh panca indra).
Dalam
konteks pendidikan, paham ini mencita-citakan pemikiran atau ide tertinggi.
Secara kelembagaan institusional, maka pendidikan akan didominasi oleh fakultas
atau jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan. Di ranah pendidikan dasar, akan
didominasi oleh konsep-konsep dan pengertian-pengertian secara devinitif
tentang segala sesuatu. Tetapi, menurut psikologi perkembangan peserta didik
terdapat tahap-tahap perkembangan pemikiran siswa.
Idealisme
merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal pikiran manusia. Sehingga
sesuatu itu bisa terwujud atas dasar pemikiran manusia. Dalam pendidikan,
idealisme merupakan suatu aliran yang berkontribusi besar demi kemajuan
pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat pada metode dan kurikulum yang digunakan.
Idealisme mengembangkan pemikiran peserta didik sehingga menjadikan peserta
didik mampu menggunakan akal pikiran atau idenya dengan baik dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
PRINSIP
Prinsip-prisip Idealisme :
a. Menurut
idealisme realitas tersusun atas substansi sebagaimana gagasan-gagasan atau ide
(spirit). Menurut penganut idealisme, dunia beserta bagian-bagianya harus
dipandang sebagai suatu sistem yang masing-masing unsurnya saling berhubungan.
Dunia adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat spiritual.
b. Realitas
atau kenyataan yang tampak di alam ini bukanlah kebenaran yang hakiki,
melainkan hanya gambaran atau dari ide-ide yang ada dalam jiwa manusia.
c. Idealisme
berpendapat bahwa manusia menganggap roh atau sukma lebih berharga dan lebih
tinggi dari pada materi bagi kehidupan manusia. Roh pada dasarnya dianggap
sebagai suatu hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut
sebagai penjelmaan dari roh atau sukma. Demikian pula terhadap alam adalah
ekspresi dari jiwa.
d. Idealisme
berorientasi kepada ide-ide yangtheo sentris (berpusat kepada Tuhan),
kepada jiwa, spiritualitas, hal-hal yang ideal (serba cita) dan kepada
norma-norma yang mengandung kebenaran mutlak. Oleh karena nilai-nilai idealisme
bercorak spiritual, maka kebanyaakan kaum idealisme mempercayai adanya Tuhan
sebagai ide tertinggi atau Prima Causa dari kejadian alam semesta
ini.
Sumber
Ihsan , A. Fuad. (2010). Filsafat
Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta.
Knight, George R. (2007). Filsafat
Pendidikan.Yogyakarta: Gama Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar